Dark
Light

[Vintagious] Menengok Teknologi 20 Tahun Lalu dari Majalah WIRED 1993

3 mins read
June 9, 2013

Kolom Vintagious kali ini mencoba menengok teknologi di awal 90-an dari majalah WIRED yang terbit pertama kali tahun 1993. Apa saja teknologi yang sedang tren pada 20 tahun lalu? Mana yang masih kita gunakan hingga sekarang? Penasaran, mari kita simak artikelnya. 

Majalah WIRED merilis ulang edisi pertamanya di tahun 1993 dalam format digital di iPad. Sejenak kita bernostalgia, apa saja teknologi yang keren & beken saat itu atau bahkan yang baru dikembangkan 20 tahun lalu.

PowerBook 170

PowerBook ini adalah laptop generasi awal Apple dan merupakan produk high-end dari jajaran model PowerBook yang terdiri dari tipe 100, 140 & 170. Dijual dengan harga US$ 4,599 atau setara US$ 7,300 sekarang. Sangat mahal dan sangat berat dibanding MacBook Air sekarang.

Apple mempercayakan konsep dan kampanye iklan pada Chiat/Day advertising dari sejak Macintosh rilis pertama kali tahun 1984. Di seri iklan ini, PowerBook dikampanyekan sebagai bentuk kebutuhan personal, bukan sekedar mesin atau komputer. Sang tokoh bercerita pengalaman pribadinya saat menggunakan PowerBook.

It makes number screams.
It makes people smile.
It does more than you can imagine.

Mengiklankan produk teknologi secara personal mungkin hal biasa untuk saat ini, tapi di jaman itu hal ini adalah terobosan dan gebrakan. Komputer bukan hanya milik nerdy people, tapi juga powerful untuk orang biasa. The power to be your best.

Silicon Graphics

Awal 90-an merupakan awal penggunaan CGI (computer generated imagery) secara massal di berbagai bidang. Dari science hingga pembuatan film. Workstation yang dibangun oleh konsorsium 20 perusahaan – diantaranya Compaq, DEC, Siemens, Microsoft – menjadi standar industri untuk pengolahan citra trimatra (saduran dari 3D graphic image oleh kampus seni rupa saat itu). Mahasiswa seni rupa mendapatkan impian baru untuk berkarir sebagai Computer Graphic Designer atau Visual Effects. Berlomba-lomba mencari kesempatan untuk bisa bekerja mencari pengalaman di production house yang menggunakan workstation SilliconGraphics. Bercita-cita bisa membuat 3D Effects seperti di film Abyss, Terminator 2 atau The Mask.

SGI workstation kerap muncul di film-film science fiction seperti contohnya Jurassic Park. “It’s a UNIX system. I know this!” Kemudian film Twister yang menunjukkan sebuah laptop SGI Indy.

Tahun 2009, SGI dinyatakan bangkrut dan diakuisisi oleh perusahaan Rackable System. Lebih lanjut tentang kejatuhan SGI bisa dibaca di tautan ini.

Radius VideoVision

Selain CGI, awal 90-an juga diramaikan dengan fasilitas desktop video – mengolah video dengan desktop computer – untuk kebutuhan home video, presentasi, broadcast hingga komersial. Device ini terdiri dari dongle interface dan NuBus card (jaman dulu belum ada PCI-card) untuk digunakan di Macintosh. Dengan VideoVision ini, Macintosh Quadra 700 tanpa disk array kecepatan tinggi, masih bisa men-capture video real-time dengan size di bawah 320×240 6fps. Jika menggunakan PowerMac yang dilengkapi disk array dan JPEG hardware compression card, bisa capture full screen 640×480 30 frame per second. Lumayan canggih untuk saat itu. Gerbang menuju digital non-linear editing dan multimedia terbuka.

Hal menarik lainnya

• Di awal 90-an, hampir semua monitor komputer yang sedang idle selalu dihiasi The Flying Toaster – modul dari software screensaver AfterDark buatan Berkeley System – yang terbang melintasi dan menghiasi layar. Saking populernya, sampai dibuat motif dasi.

• Sony PYXIS. Produk GPS receiver mahal dan tidak populer. Maklum, saat itu baru ada 4 satelit GPS yang mengorbit.

• Perlombaan membuat komputer tablet dimulai di awal 90-an ini. Sebelum Apple meluncurkan Newton, AT&T sudah lebih dahulu memasarkan EO 880. Sebuah personal communicator yang dilengkapi modem, fax, phone dan layar sentuh. Harganya? US$ 3,000.

Monitoring system dalam film Jurassic Park, menggunakan workstation SGI dan beberapa Macintosh Quadra (700 & 900) sebagai pemanis – seolah-olah integrated dengan UNIX workstation-nya. Ada satu adegan, diamana salah satu kru (dimainkan Dennis Nedry) dengan Macintosh Quadra-nya melakukan real-time video conferencing (berkomunikasi dengan kru di dermaga) namun window yang terpasang adalah QuickTime player dengan tombol play menyala dan head berjalan seperti layaknya menonton movie.

• Coba cek kolom Tired dan Wired-nya. Indonesia dianggap ‘wired’ dibanding Jepang saat itu?

Wireless e-mail sudah menjadi dambaan dan impian orang. Dengan menggunakan inftrastruktur paging system, Motorola meluncurkan EMBARC (Electronic Mail Broadcast to a Roaming Computer) system yang memungkinkan orang untuk mengirim/menerima email melalui komputer, PDA atau pocket organizer seperti Sharp Wizard. EMBARC ini dipasang melalui serial port dan akan memberi notifikasi jika ada email masuk. Untuk me-reply, pengguna harus masuk ke layanan khusus yang tentu saja cukup mahal.

• Masih seputar CGI, awal 90-an heboh video klip Michael Jackon “Black or White” dengan adegan morphing wajah-wajah orang. Saat itu, efek morphing hanya bisa dilakukan di komputer workstation sekelas SiliconGraphic. Tapi karena menjadi trend dan sejalan dengan meningkatnya kemampuan komputer pribadi, semua orang bisa membuat efek morph antara 2 foto dengan Mac atau PC mereka.

20 tahun kemudian, apa yang dibahas di majalah ini sebagian sudah basi dan sebagian bisa kita nikmati sebagai kebutuhan sehari-hari, contohnya bisa dilihat di smartphone atau tablet yang kita gunakan saat ini.

*) Artikel ini pernah dimuat sebelumnya di http://retro-gizmo.blogspot.com/2012/09/wired-1993.html.

Profil penulis:

Pinot W. Ichwandardi adalah seorang Graphic Designer. Pria asal Indonesia ini sejak 2007 tinggal di Kuwait bersama keluarganya. Dikenal juga sebagai pengoleksi gadget jadul, blog pribadinya bisa ditemukan di retrogizmo.blogspot.com, sedangkan Twitter di @pinot dan About.me/pinot.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Mechanical Shutter A la Nokia ‘EOS’ 41 Megapixel

Next Story

[TRL – Intel@Computex] Menjelajah Booth Intel di Computex, Taipei 2013

Latest from Blog

Don't Miss

Semua Hal yang Diumumkan NVIDIA pada Computex 2024

Dalam presentasi selama 1 jam 47 menit, CEO dan pendiri

Naming Rights Agreements in Esports

In recent years, more and more non-endemic brands have decided