Artikel kedua dari kolom Vintagious oleh Pinot W. Ichwandardi. Seri tulisan ini akan hadir rutin di Trenologi, dan sesuai namanya akan membahas teknologi/gadget retro alias jadul, perkembangannya dan keterikatannya dengan teknologi di masa kini. Kali ini tulisan akan membahas tentang berbagai gadget di dalam tas dari masa ke masa.
Teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selalu kita bawa kemana saja sesuai dengan kebutuhannya. Coba kita tengok gadget apa saja yang kita bawa dalam tas kita saat ini? Pasti smartphone atau phone-tablet, yang mengakomodir kebutuhan komunikasi, dokumentasi, internet hingga hiburan. Walau sesekali kita masih membawa gadget lain seperti kamera digital atau iPod tentunya.
Kalau kita menengok sejenak beberapa tahun ke belakang, gadget yang ada di dalam tas kita bisa beraneka ragam dan tentunya lebih berat. Saya coba membuat reka ulang berdasarkan kisah pengalaman saya sendiri, keluarga dan kerabat dekat, dari masa terdekat hingga masa 50-an.
Pertengahan 90-an, dalam ransel yang biasa saya bawa saat kuliah biasanya berisi laptop PowerBook 170. Selain tentunya kamera digital QuickTake 100 sebagai pendamping kamera foto saya. Lalu PDA Newton MessagePad 130 untuk mencatat apa saja. Kebayang betapa pegalnya bahu saya setiap membawa gadget-gadget tambun ini.
Awal 80-an, setiap liburan tas terasa sangat berat. Gadget yang dibawa bisa sangat heboh: dari kamera Polaroid OneStep untuk foto instant, obat bosan Nintendo Game & Watch hingga hiburan Sony Watchman & Sony Walkman. Plus Craig M100 yang membantu menerjemahkan berbagai bahasa saat liburan ke luar negeri. Plus: segepok batere cadangan.
Tahun 60-an, ibu saya sudah doyan foto-foto. Dalam tas kecilnya selalu tersedia Kodak Instamatic 100 untuk menemani pergaulan sixties-nya.
Di era yang sama, ayah saya memiliki hobi travelling dan membuat film dokumentasi pendek dengan kamera movie 8mm. Tasnya selalu dibebani kamera Kodak Brownie Movie dengan roll film-nya. Serta sebuah radio transistor kecil.
Terakhir adalah tas kakek saya di pertengahan 50-an. Hobi fotografi di keluarga sudah dimulai dari jaman beliau. Kemana-mana selalu membawa kamera kesayangannya Argus C3 dalam tasnya, lengkap dengan aksesori dan perlengkapannya.
Kebayangkan betapa repot dan beratnya bawa-bawa gadget di masa silam? Jadi, kalau sekarang baru bawa iPad 10 inci atau laptop di tas jangan berasa keberatan dulu.
*) Tulisan ini awalnya muncul di Retro-gizmo.blogspot.com, hadir kembali di TRL dengan modifikasi dan penjelasan tambahan.
Profil penulis:
Pinot W. Ichwandardi adalah seorang Graphic Designer. Pria asal Indonesia ini sejak 2007 tinggal di Kuwait bersama keluarganya. Dikenal juga sebagai pengoleksi gadget jadul, blog pribadinya bisa ditemukan di retrogizmo.blogspot.com, sedangkan Twitter di @pinot dan About.me/pinot.