Kolom Vintagious kali ini akan bercerita tentang asal muasal gadget elektronik jadi bagian dari kehidupan keluarga dan anak-anak. Gadget apa saja yang jaman dulu menjadi piranti untuk bermain dan belajar. Penasaran? Simak artikel berikut ini.
Komputer mini buat anak-anak yang mudah dibawa ke mana-mana? Pasti tidak jauh-jauh dari Apple iPad, Nintendo DS atau Sony PSP. Atau piranti pendidikan elektronik semacam VTech atau Leap Frog yang membantu anak-anak belajar (sambil bermain) bahasa atau matematika dasar.
Kapan pertama kalinya anak-anak di dunia berkenalan piranti elektronik/komputer portable? Di akhir 60-an saat komputer umumnya masih sebesar rak-rak baju, beberapa perusahaan berbasis teknologi sudah mulai bereksperimen mengembangkan komputer kecil yang mudah dibawa-bawa. Mereka sudah meramalkan, komputer portable adalah gerbang menuju ke masa depan.
Awal 70-an, kalkulator kecil mulai diperkenalkan dan dipasarkan. Sejak itu teknologi elektronik, semiconductor dan IC berkembang sangat cepat. Kapasitas makin besar namun ukuran fisik makin mengecil. Rumah-rumah mulai dibanjiri barang-barang elektronik canggih untuk keluarga dan anak-anak, contohnya video computer system Atari dan komputer rumahan Apple II.
Tidak hanya itu, piranti komputer portable bertenaga baterai pun sudah mulai populer di kalangan anak-anak. Tahun 1976, Texas Instruments memperkenalkan piranti pendidikan elektronik bernama Little Professor. Piranti ini berbentuk seperti kalkulator, membantu anak-anak belajar matematika dengan fungsi dasar tambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dengan layar VFD (Vacuum Fluorescent Display – generasi pertama LED) angka-angka menampilkan soal matematika dan hasilnya.
Minat bermain sambil belajar dengan gadget elektronik semakin tinggi. Setelah sukses dengan Little Professor, Texas Instruments melanjutkan inovasi mereka dengan memperkenalkan piranti belajar membaca berteknologi speech synthesizer chip di tahun 1978: Speak & Spell. Di masa itu piranti elektronik dengan teknologi seperti ini merupakan terobosan besar, karena umumnya speech synthesizer hanya bisa dihasilkan dari komputer berukuran raksasa, membutuhkan daya yang besar dan mahal. Texas Instruments berhasil menciptakan versi miniaturmya sehingga bisa dibawa kemana-mana dan dipasarkan dengan harga sangat terjangkau.
Little Professor dan Speak & Spell di akhir 70-an ini dianggap sebagai gerbang awal perkenalan anak-anak dengan handheld electronic device. Komputer kecil portable tidak lagi milik para insinyur atau ilmuwan tapi juga keluarga biasa dan anak-anak umur belia. Semua orang punya dan mampu memiliki.
Dilanjutkan dengan membanjirnya produk handheld game dan hiburan berbagai model awal 80-an. Masih ingat Nintendo Game & Watch? Ini pertama kalinya anak-anak memiliki keterikatan dengan gadget di tangan mereka. Belajar dan bermain di mana saja, kapan saja. Inilah masa saat nenek moyang Nintendo DS & Sony PSP lahir. Inilah masa transisi dari analog ke digital. Inilah masa di mana anak-anak bersiap berangkat menjadi digital immigrant (*), meninggalkan orang tua mereka yang analog native.
(*) meminjam istilah Marc Pernsky di artikel “Digital Immigrant Digital Native” yang dipublish 2001 (sumber).
Profil Penulis: