Vertu dikenal sebagai brand smartphone yang kerap menggunakan material mewah berkelas seperti safir, emas, berlian dan titanium. Tapi pemilihan material tersebut menimbulkan konsekuensi, di mana konsumen harus membayarnya dengan harga yang sangat mahal. Dan tak jarang harganya di luar logika. Pun demikian, konsistensi Vertu bermain di kelas atas membuat posisi mereka di pasar terus menguat seiring waktu.
Sayangnya, bisnis barang mewah tak semengkilap berlian yang menghiasi ponsel-ponsel buatannya. Menurut Gizmochina, Vertu mengalami kerugian mencapai £53 juta dari total penjualan sebesar £110 million, per bulan April 2016. Kondisi ini ditengarai menjadi salah satu faktor yang membuat petinggi Godwin Holdings – perusahaan yang memiliki Vertu melepaskan perusahaannya ke Baferton Ltd, perusahaan asal Cyprus yang didanai oleh Hakan Uzan, konglomerat asal Turki. Untuk mendapatkan Vertu, Uzan disebut merogoh kocek sebesar £50 juta. Dengan demikian, Vertu resmi berpindah tangan untuk keempat kalinya sejak dilepas oleh Nokia pada tahun 2012 silam.
Belum jelas ke mana Baferton Ltd akan membawa nama besar Vertu. Menurut keterangan resmi yang dirilis disebutkan bahwa mereka berkeinginan terus bekerja dengan tim di belakang Vertu dan siap menyuntikkan dana untuk mengoptimalkan potensinya.
Akuisisi ini sendiri terbilang aneh dan penuh tanda tanya. Penyebab tak lain karena nama Hakan Uzan pernah terlibat perseteruan hukum dengan Motorola dan Nokia, perusahaan Finlandia yang menginisiasi Vertu untuk pertama kalinya di era 90-an silam.
Sumber berita Telegraph, Theverge dan gambar header YouTube.