Vertu, pabrikan asal Inggris yang gemar memproduksi smartphone–smartphone mewah berbanderol selangit akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit, tutup. Kabar buruk ini muncul hanya empat bulan setelah dibeli oleh miliarder Murat Hakan Uzan yang pada akhirnya tetap gagal menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
Meski telah dikenal konsisten dengan jalur yang dipilih dan mendapat pengakuan atas dedikasinya itu. Vertu kesulitan untuk memperoleh daya cengkram yang kuat di industri smartphone khususnya di ceruk pasar yang mereka geluti. Situasi sulit itu kemudian yang memaksa petingginya rela dilempar dari satu investor ke investor yang lain. Terakhir, Vertu jatuh ke tangan Uzan, pebisnis tajir asal Turki yang bersedia memberi darah segar pada bulan Maret lalu.
Untuk menyelamatkan Vertu, Uzan bersedia menggelontorkan dana sekitar £1.9 juta dari kantong pribadinya. Di saat itu Vertu sudah terbenam dalam kubang hutang yang menumpuk hingga £128 juta. Tapi itu belum cukup untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan menyusul hilangnya kepercayaan kreditur pada masa depannya. Sebagai imbasnya, operasional Vertu harus ditutup tetapi Uzan masih memiliki hak atas merk, teknologi dan lisensi desain.
Di balik kisah sedih ini, sang pemilik Uzan masih punya kesempatan untuk menebus kembali apa yang sudah diupayakan. Bulan lalu Uzan menanamkan investasi sebesar $40 juta ke pabrikan perangkat Tiongkok, TCL Communication. Kesepakatan ini mungkin saja akan menjadi pembuka jalan bagi mereka untuk mengawinkan teknologi Vertu ke smartphone barunya. Namun menurut laporan dari The Financial Times, Uzan tampaknya masih kukuh untuk menghidupkan kembali brand Vertu lewat pabrikan yang baru digandengnya itu. Manuver ini tampaknya sengaja disiapkan sebagai rencana kedua jika Vertu gagal bertahan.
Namun dampak dari penutupan ini tak hanya berimbas pada pemilik, tapi juga konsumen yang sudah terlanjur membeli perangkat mahal Vertu. Pasalnya kini mereka tidak dapat lagi menggunakan layanan yang disuguhkan oleh Vertu, kendati dijanjikan hanya sampai akhir tahun ini. Manajemen telah menjadwalkan peluncuran layanan baru pada bulan September 2017 mendatang. Dan mungkin saja disertai dengan kehadiran perangkat baru.
Sumber berita Telegraph.