Laju perkembangan teknologi memasuki tahap adopsi. Banyak lini bisnis mulai mempertimangkan implementasi teknologi ini untuk mengurus data yang “mengucur” semakin deras. Pada dasarnya, big data cepat atau lambat akan menjadi salah satu pilihan utama yang diadopsi. Mereka yang masih ragu untuk menerapkan teknologi big data dapat mengukur seberapa besar kebutuhannya melalui tiga variabel, yakni ukuran, kecepatan, dan variasi data.
Ukuran
Variabel pertama adalah ukuran atau volume. Pada bisnis atau organisasi besar yang memiliki banyak cabang, pengguna, bahkan mencapai jutaan transaksi per jam dapat dipastikan jumlah data yang dihasilkan pun besar. Kondisi ini tepat bagi Anda bila akhirnya memutuskan mengadopsi big data.
Kecepatan
Variabel kedua adalah kecepatan. Kompleksitas data tidak hanya sebatas pada jumlah set data yang besar, tetapi set data yang dibentuk dari data yang mengalir cepat dalam krun waktu yang singkat. Contoh sederhananya adalah YouTube. Hampir setiap menit ada orang yang mengunggah video mereka dengan durasi yang berbeda. Meski ukuran mereka sedikit, jika mengalir dalam kecepatan tinggi akhirnya juga menghasilkan data yang cukup kompleks. Suatu kondisi yang tepat untuk Anda menerapkan big data.
Variasi
Variabel terakhir adalah variasi. Variasi juga mampu memberikan kompleksitas bagi data. Variasi data ini misalnya data bisa bersumber dari mana saja dan pada akhirnya terdapat perbedaan pola dan jenis data. Misalnya ada sumber terstruktur seperti database dan tabel, ada juga data yang tidak terstruktur seperti interaksi dengan pelanggan melalui email, contact center, media sosial atau lainnya. Teknologi sekarang sudah memungkinkan Anda mengumpulkan dari berbagai macam sumber. Jika bisnis Anda memiliki kondisi seperti yang dijelaskan maka Anda sudah saatnya membutuhkan teknologi big data.
Big data memang tengah menjadi sorotan, tapi agaknya adopsinya harus memperhitungkan kebutuhan dan kepentingan bisnis. Tiga variabel di atas bisa dijadikan ukuran. Sikapi data yang dihasilkan bisnis Anda dengan bijak, karena data sekarang bisa menjadi aset strategis.
–
Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk penulisan artikel ini