8 March 2019

by Yoga Wisesa

Valve Merumahkan 13 Karyawan di Divisi VR-nya, Ada Apa?

Apakah ini murni merupakan keputusan bisnis atau menandakan langkah mundur perusahaan dari segmen VR?

Nama Valve tidak bisa dilepaskan dari industri gaming. Mereka sukses mengembangkan sejumlah permainan paling legendaris dan menjadi perusahaan penyedia platform distribusi digital terbesar di dunia. Namun hal yang tak banyak orang sadari adalah, Valve juga ialah salah satu pionir di ranah virtual reality konsumen lewat pengembangan SteamVR serta sejumlah sistem pendukungnya yang digunakan oleh HTC Vive.

Minggu ini, ada kabar kurang menggembirakan dari perusahaan yang didirikan oleh Gabe Newell dan Mike Harrington itu. Semuanya berawal dari posting pengguna Reddit bernama 2flock berisi pesan seorang karyawan Valve, menyebutkan bahwa perusahaan telah merumahkan 13 staf dari tim hardware. Ia juga menuliskan rasa penasarannya soal 'berapa lama lagi bagi sisanya mendapatkan perlakuan seperti Jerry'. Kemungkinan besar, ia mengacu pada Jeri Ellsworth, desainer hardware veteran yang dipecat pada tahun 2013 karena Valve ingin fokus ke VR ketimbang AR.

Dan di hari Kamis kemarin, Valve akhirnya memberikan keterangan resmi pada The Verge dan membenarkan telah melepas sejumlah pegawai penuh waktunya per bulan Februari 2019. Mereka menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan 'yang disayangkan', tetapi tidak mengisyaratkan adanya perubahan pada bisnis perusahaan. Doug Lombardi selaku vice president of marketing Valve bilang, "Kami berterima kasih pada kontribusi mereka dan mengucapkan semoga beruntung di perjalanan mereka berikutnya."

Satu dari 13 mantan staf yang terkena dampak dari pemberhentian tersebut ialah Nat Brown. Lewat Twitter-nya, ia mengonfirmasi sudah tak lagi bekerja untuk Valve terhitung tanggal 7 Februari. Brown bergabung bersama Valve pada bulan September 2015 dan di sana ia bekerja sebagai anggota dari tim teknisi virtual reality.

Tentu saja kini pertanyaannya adalah, apa yang sebetulnya terjadi pada Valve? Apakah ini murni merupakan keputusan bisnis atau menandakan langkah mundurnya perusahaan dari segmen VR? Mungkin saja tidak, mengingat tahun lalu mereka telah mulai memasarkan periferal kendali Knuckles generasi kedua serta dilaporkan tengah merancang headset baru serta game VR prekuel Half-Life.

Untuk sekarang, Valve tidak lagi vokal dalam pengembangan Vive dan mengopernya pada HTC. Lalu kita tak lagi pernah mendengar update soal perangkat ber-platform SteamVR lain, contohnya head-mounted display LG yang disingkap di Game Developers Conference 2017. Di tengah menurunnya pertumbuhan pasar cross reality, satu perusahaan terpaksa mem-PHK karyawannya, bahkan ada pula yang tutup dan menjual asetnya.

Sumber tambahan: Variety.