Beberapa hari menjelang dimulainya pemasaran PlayStation 5 dan Xbox Series X/S, sejumlah detail penting terkait kedua console next-gen tersebut mulai terkuak. Yang ingin saya bahas kali ini adalah, seberapa besar kapasitas penyimpanan yang dimiliki masing-masing console, sebab informasi resmi yang beredar belum mengungkap cerita lengkapnya.
Seperti yang kita tahu, PlayStation 5, baik versi standar maupun versi Digital Edition yang tidak dilengkapi optical drive, datang membawa SSD berkecepatan tinggi dengan kapasitas 825 GB. Namun pada praktiknya, kapasitas yang tersedia yang bisa kita isi dengan game jauh di bawah itu.
Bocoran dari seorang leaker ternama menunjukkan bahwa unit review PS5 yang ia terima cuma mempunyai ruang penyimpanan kosong sebesar 667 GB. Ke mana sisa 158 GB-nya? Kemungkinan besar dipakai untuk sistem operasi, serta fungsi caching guna mewujudkan semacam fitur quick resume seperti yang ditawarkan oleh Xbox Series X/S.
Opsi untuk mengekspansi storage-nya tentu tersedia, tapi tidak semudah menancapkan hard disk eksternal begitu saja seperti kasusnya pada PS4. Pasalnya, seperti yang saya katakan tadi, PS5 menggunakan SSD berkecepatan tinggi, spesifiknya yang memanfaatkan teknologi PCIe 4.0 dengan kecepatan transfer data maksimum 5,5 GB per detik.
Singkat cerita, konsumen PS5 memerlukan storage tambahan yang setidaknya sama cepatnya, dan video bongkar jeroan PS5 yang Sony unggah sendiri beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa PS5 dilengkapi satu slot SSD M.2 NVMe. Kalau boleh menebak, ke depannya kita bakal melihat SSD M.2 NVMe dari sejumlah pabrikan yang telah mendapatkan validasi resmi dari Sony demi menjamin kompatibilitasnya dengan PS5.
Lalu bagaimana dengan Xbox Series X? Well, kasusnya rupanya kurang lebih sama. Dari kapasitas 1 TB yang diiklankan, pengguna hanya mempunyai akses ke 802 GB kalau berdasarkan pengalaman hands-on IGN. Sisa hampir 200 GB itu pun juga dipakai untuk sistem operasi sekaligus fungsi caching, sehingga beberapa game benar-benar bisa dilanjutkan secara instan meski pengguna sempat keluar ke menu utama, atau malah sempat membuka game lain.
Xbox Series S pun juga demikian. Dari kapasitas total 512 GB, yang dapat dipakai untuk menyimpan game cuma sekitar 364 GB berdasarkan informasi yang tersebar di Reddit. Kedengarannya terlampau kecil memang, tapi perlu dicatat bahwa ukuran game untuk Series S diperkirakan 30% lebih kecil daripada game yang sama di Series X karena hanya berjalan di resolusi 1440p.
Untuk ekspansinya, baik Xbox Series X dan Series S sama-sama mengandalkan semacam cartridge khusus yang bisa dijejalkan melalui panel belakangnya. Cartridge tersebut tidak murah, dan sejauh ini baru tersedia dari Seagate dengan harga $220 untuk kapasitas 1 TB, hampir seharga Xbox Series S itu sendiri.
Satu hal yang cukup unik dari Xbox Series X/S adalah bagaimana pengguna nantinya punya opsi untuk menghapus hanya sejumlah porsi dari suatu game, semisal porsi single-player ketika mereka hanya mau memainkan mode multiplayer-nya saja. Syaratnya tentu saja adalah harus ada dukungan dari masing-masing developer game terlebih dulu.
Opsi seperti ini pastinya bakal sangat ideal untuk game seperti Call of Duty: Black Ops Cold War, yang menurut Activision sendiri membutuhkan lebih dari 130 GB di console next-gen. Kalau benar pengguna Xbox Series X/S bisa menghapus sejumlah porsi dari game tersebut, mereka tentu dapat menghemat banyak ruang penyimpanan dengan menghapus porsi single-player usai menamatkan campaign-nya.
Topik seputar kapasitas penyimpanan ini penting mengingat masing-masing console next-gen punya opsi ekspansi yang cenderung terbatas. Terbatas dalam artian pengguna tak bisa lagi menjalankan game yang tersimpan di hard disk eksternal secara langsung. Well, sebenarnya masih bisa tapi khusus untuk game–game generasi sebelumnya saja, bukan yang versi next-gen yang siap disajikan dalam resolusi 4K 120 fps.
Ukuran game versi next-gen itu sendiri juga diperkirakan bakal lebih besar daripada game–game current-gen, sebab untuk menyajikan kualitas visual yang lebih baik, tentu dibutuhkan aset grafik yang lebih kompleks dan mendetail, dan itu semua jelas memakan storage.
Via: Games Radar.