7 September 2022

by Glenn Kaonang

Upgrade The Merge Ethereum Rampung 15 September, Apa Saja yang Bakal Berubah?

Setelah menjalani proses panjang selama hampir dua tahun, upgrade The Merge Ethereum sudah hampir rampung. Apa saja pengaruh positif yang bisa kita rasakan, baik secara langsung maupun tak langsung?

15 September 2022 bakal jadi hari bersejarah buat Ethereum. Pasalnya, di hari tersebut Ethereum bakal merampungkan proses upgrade yang dikenal dengan istilah "The Merge" dan resmi menjadi blockchain proof-of-stake.

Sebelumnya, Ethereum Foundation (organisasi nirlaba yang menangani pengembangan jaringan Ethereum) tidak pernah memberikan tanggal yang spesifik terkait kapan The Merge bakal terwujud. Namun seperti yang dilaporkan CoinDesk, pada tanggal 6 September kemarin, tahap terakhir dari seluruh prosesnya berhasil dieksekusi, dan sekarang kita tinggal menunggu kondisi idealnya tercapai pada 15 September 2022, sesuai dengan prediksi sebelumnya.

Kondisi ideal itu ditandai dengan nilai Terminal Total Difficulty (TTD) di angka 58.750.000.000.000.000.000.000. Saat kondisi tersebut sudah tercapai, lapisan eksekusi Ethereum akan otomatis menyatu (merge) dengan lapisan konsensus proof-of-stake yang sudah berjalan secara paralel sejak Desember 2020.

Dampak langsung The Merge terhadap jaringan Ethereum

Pertanyaannya, apa saja yang bakal berubah pasca The Merge? Yang paling utama, konsumsi energi jaringan Ethereum akan turun drastis, kurang lebih hingga 99,95% lebih rendah daripada sebelumnya kalau berdasarkan klaim Ethereum Foundation. Hal ini dimungkinkan karena Ethereum tidak lagi membutuhkan partisipasi para crypto miner dalam memvalidasi transaksi seperti ketika masih menggunakan metode konsensus proof-of-work.

Dalam metode proof-of-stake, pihak yang berperan sebagai validator hanya perlu mengunci (stake) sejumlah token Ether (ETH) untuk berkontribusi. Ini tentu jauh lebih efisien ketimbang harus menjalankan komputer dengan kartu grafis haus daya selama 24 jam nonstop untuk melakukan kegiatan mining.

Selebihnya, jaringan Ethereum diyakini akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya selama ini. Kecepatan transaksinya memang bakal naik pasca The Merge, akan tetapi efeknya mungkin terlalu kecil untuk kita sadari dalam praktik sehari-hari. Menurut Ethereum Foundation, peralihan dari proof-of-work ke proof-of-stake hanya akan mempersingkat waktu transaksi kira-kira sebesar 10% saja.

Juga tidak akan mengalami perubahan adalah biaya transaksi alias gas fee, sebab proof-of-stake sama sekali tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap kapasitas jaringan Ethereum. Jadi kalau Anda bertransaksi selagi jaringan Ethereum sedang sibuk mengolah seabrek transaksi lain, bisa dipastikan gas fee yang harus Anda bayar tetap tinggi seperti sebelumnya.

Ya, The Merge memang belum bisa menyelesaikan seluruh permasalahan Ethereum, tapi setidaknya problem utamanya sudah bisa terpecahkan, sehingga anggapan bahwa NFT merusak lingkungan pun sudah tidak lagi relevan. Dan lagi, Ethereum sebenarnya sudah punya solusi atas problem seputar kecepatan transaksi dan gas fee tadi: Layer 2 (L2). Penjelasan lengkap cara kerja dan fungsi solusi Layer 2 Ethereum ada di artikel berikut.

Implikasi The Merge

Selain pengaruh positif yang dapat langsung dirasakan seperti penurunan konsumsi energi tadi, The Merge juga memiliki sejumlah implikasi yang cukup menarik. Pertama, The Merge bakal mendatangkan efek deflasi bagi mata uang ETH berkat penurunan tingkat penerbitannya (issuance) yang signifikan.

Berdasarkan penjelasan Ethereum Foundation, tercatat ada sekitar 13.000 token ETH baru yang diterbitkan setiap harinya sebagai imbalan buat para miner. Staking di sisi lain tidak akan menambah suplai ETH secepat mining; cuma sekitar 1.600 ETH per hari, yang berarti tingkat penerbitan token ETH baru akan turun hingga sebesar 90% pasca The Merge — dan ini tanpa memasukkan burn rate ETH dalam hitungan.

Kedua, sehubungan dengan tidak dibutuhkannya lagi kontribusi crypto miner di jaringan Ethereum, harga kartu grafis diprediksi akan turun cukup drastis pasca The Merge. Pada kenyataannya, ini malah sudah mulai terjadi dari sekarang. Saya ambil contoh Nvidia GeForce GTX 1660 Super, kartu grafis yang saya beli seharga 4 juta rupiah di pertengahan tahun 2020 (ketika harganya masih normal). Saat saya lihat di platform e-commerce lokal hari ini, ada beberapa toko yang menjualnya di kisaran 3,6—3,9 juta rupiah.

Masa depan Ethereum setelah The Merge

Berbicara di panggung Ethereum Community Conference pada bulan Juli lalu, cofounder Ethereum, Vitalik Buterin, membagikan visinya mengenai masa depan Ethereum, dan rupanya The Merge hanya sebagian kecil dari yang direncanakan. Menurut Vitalik, jaringan Ethereum bisa dikatakan baru 55% komplet pasca The Merge, dan masih ada banyak pembaruan yang harus dilakukan untuk membuat Ethereum jadi benar-benar komplet.

Vitalik pun telah menyiapkan istilah-istilah yang berima untuk masing-masing pembaruan: The Surge, The Verge, The Purge, dan The Splurge. Yang terdekat, The Surge, merujuk pada upgrade yang menghadirkan teknik sharding pada jaringan Ethereum. Sharding akan kian memaksimalkan imbas positif yang kita dapatkan dari solusi Layer 2 saat ini, mendongkrak kecepatan transaksi sekaligus kapasitas jaringan Ethereum secara dramatis, dan ini tak akan mungkin bisa dicapai tanpa bertransisi lebih dulu ke proof-of-stake.