Dark
Light

Upaya Viddsee Memaksimalkan Pasar Indonesia

1 min read
August 2, 2018
Upaya-upaya Viddsee di pasar Indonesia
Upaya-upaya Viddsee di pasar Indonesia

Viddsee mengklaim mendapat respon cukup baik di Indonesia. Sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara Indonesia masuk dalam empat pasar utama Vidsee bersama dengan Singapura, Malaysia, Filipina dengan sumbangsih sepertiga dari total penonton yang ada.

Indonesia sendiri masih menjadi pasar kedua bagi Viddsee, karena masalah internet cepat yang belum merata ke semua wilayah. Meski penggunaan perangkat mobile dan media sosial yang tinggi akses internet cepat masih menjadi kendala jika dibandingkan dengan negara lainnya. Kendati demikian Indonesia menyimpan potensi besar untuk menjadi basis pengguna terbesar Viddsee.

“Apa yang telah kami pelajari adalah orang Indonesia membuat pilihan strategis untuk konsumsi video online dan hiburan mereka. Mereka sangat savvy. Dan setelah mereka memiliki user experience  yang memuaskan, mereka menjadi komunitas terpercaya, engaged, dan setia. Kami melihat ini dalam cara mereka terlibat secara sosial, dengan cara mereka engage dengan konten hiburan di platform kami, dan bagaimana kami mengembangkan komunitas Viddsee baik itu online maupun offline,” terang CEO Viddsee Ho Jia Jian.

Salah satu bagian strategi Viddsee adalah membangun komunitas, baik secara global maupun di Indonesia. Pihak Viddsee sendiri berharap untuk bisa memelihara hubungan autentik dan terus tumbuh secara berkelanjutan.

Di Indonesia Viddsee berusaha untuk menyesuaikan dengan pasar lokal. Upaya Viddsee tersebut salah satunya adalah dengan menggandeng mitra lokal untuk mengembangkan komunitas pembuat film, seperti bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia untuk mempromosikan film Indonesia ke khalayak Internasional.

Dari segi konten, Viddsee berusaha menyuguhkan konten yang sesuai dengan pengalaman pengguna di Indonesia seperti memberikan terjemahan Bahasa Indonesia untuk film-film luar negeri.

“Kami memperluas penawaran konten kami dengan mengidentifikasi bagian utama konten yang akan lebih mudah diakses dengan subtitle Bahasa Indonesia, yang didukung komunitas subtitle global kami. Hal ini merupakan inisiatif dan kegiatan pada tingkat produk dan komunitas,” papar Jia Jan.

Penikmat Viddsee Indonesia menyumbang sepertiga total penonton Viddsee dengan demografi pengguna 60% di rentang usia 18-24 tahun dan 30% di rentang usia 25-34 tahun. Viddsee juga terus mengupayakan pertumbuhan dengan berkembang dari platform kurasi menjadi platform kreasi.

“Pembuatan konten adalah area yang menunjukan peluang nyata untuk teruss tumbuh, seperti yang ditunjukan oleh Viddsee Studios di Singapura yang telah menciptakan 49 konten original dalam delapan bulan pertama ejak didirikan pada November 2017 dengan tim yang sangat ramping. Kami memperluas penawaran konten kami dengan mengidentifikasi bagian utama konten yang akan lebih mudah diakses dengan subtitle Bahasa Indonesia, yang didukung oleh komunitas subtitle global kami,” terang Jia Jian.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Aplikasi Dompet Digital DANA Siap Meluncur

Grab funding and its ambition to dominate SEA market
Next Story

Grab Receives IDR 29 Trillion Fresh Fund

Latest from Blog

Don't Miss

MNC Vision Gagal SPAC

SPAC Terlalu Riuh, MNC Urungkan Niat Bawa Vision+ ke Bursa NASDAQ

Sejak paruh kedua 2020, Asia Vision Network (AVN) atau dikenal
DailySocial mewawancarai Guntur S. Siboro selaku Konsultan Lionsgate Play / DailySocial

[Video] Menilik Tren Platform Video Streaming di Indonesia

Kehadiran platform videao streaming di Indonesia selama dua tahun terakhir