Dark
Light

Universitas Trunojoyo Kembali Wakili Indonesia dalam Babak Final Imagine Cup Tingkat Dunia

1 min read
June 27, 2016
Indonesia akan diwakili None Developers dalam final Imagine Cup tingkat dunia

Kompetisi tingkal nasional dan babak semifinal tingkat dunia untuk Microsoft Imagine Cup telah selesai terselenggarakan, kini tiba saatnya para peserta terpilih (sebanyak 35 tim) akan mengikuti sesi penjurian final. Acara final tersebut akan diadakan di Seattle pada 26 – 29 Juli mendatang. Tiga kategori yang dilombakan meliputi Games, Innovation dan World Citizenship. Kali ini Indonesia lagi-lagi akan diwakili oleh tim dari Universtias Trunojoyo, None Developers, untuk kategori Games.

Semenjak Solite Studio pada tahun 2013 berhasil memboyong piala juara dunia kedua untuk kategori Games, Universitas Trunojoyo cukup rajin memberikan wakil terbaiknya untuk laga final Imagine Cup. Pada tahun 2014 game Saluck Story dari Junior Studio, Universitas Trunojoyo berhasil masuk babak final tingkat nasional. Dilanjutkan tim Urban Studio dari Universitas Trunojoyo dengan karyanya berupa game Help Me Up yang berhasil lolos final tingkat nasional di tahun 2015. Dan kini giliran None Developers.

Tentu secara kasat mata kesuksesan regenerasi ini ditopang besar dari role-model yang berhasil membuktikan kedahsyatannya. Sebelum Save The Hamster (game karya Solite Studio) mendunia, bahkan tak sedikit yang tidak tahu Universtias Trunojoyo itu di mana, dan banyak yang tak menyangka juga awalnya. Seperti pernah diceritakan oleh salah satu mentor tim Solite Studio, Narenda Wicaksono, yang kala itu masih di Nokia Indonesia dan aktif mengelola DVLUP, Solite Studi adalah tim yang unik. Mereka memilih untuk berjuang membesarkan apa yang telah mereka bangun.

“…ketika mereka berkompetisi, bahkan ada investor yang siap membeli apa yang mereka buat dengan nilai yang fantastis, namun mereka (Solite Studio) tetap kekeh dengan pendirian ingin membuat studio game dan membawa besar karya game lokal di kotanya,” demikian diungkapkan Narenda saat mengisi sebuah seminar di universitas swasta di Yogyakarta. (Kala itu penulis menjadi moderator di acara tersebut).

Sebagai sedikit informasi tambahan, salah satu semangat Solite Studio untuk mendidik “para juniornya” juga diwujudkan dalam sebuah aplikasi permainan bernama Cody’s App Academy.

Menjadi sebuah formula yang unik yang patut direplikasi oleh banyak universitas atau sekolah di Indonesia, bahwa memberikan contoh yang baik akan lebih berdampak ketimbang menjejali dengan perintah atau motivasi tanpa wujud. Setidaknya itu yang berhasil dibuktikan Universitas Trunojoyo yang tak pernah absen berlaga di Imagine Cup sejak 2013 hingga sekarang.

Sekarang None Developers tengah bersiap untuk penjurian final. Membawa produknya Froggy & The Pesticide mereka akan kembali mengibarkan bendera Indonesia ke kancah kompetisi bergengsi kelas dunia.

Tim None Developers dari Universtias Trunojoyo Madura / None Developers

Froggy & The Pesticide merupakan sebuah game yang menceritakan tentang Froggy, sebuah spesies yang harus terhindar dari semprotan pestisida. Game ini memiliki sebuah pesan moral untuk meminimalisir penggunaan pestisida di lingkungan pertanian dan menggantikan dengan biopestisida (ulasan lengkapnya dapat dibaca di sini).

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Game Android Pilihan Minggu Ini (Legion Hunters, Cooking Mama, King of Thieves, dll)

Next Story

Batas Modal Minimal Startup Fintech Segera Ditentukan OJK

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft 365 Copilot Kini Sudah Mendukung Bahasa Indonesia

Microsoft mengumumkan bahwa Microsoft 365 Copilot kini mendukung penggunaan dalam
Kemkomdigi-dan-Microsoft-Umumkan-ElevAIte-Indonesia,-Ini-5-Pilar-Utamanya

Kemkomdigi dan Microsoft Umumkan ElevAIte Indonesia, Ini 5 Pilar Utamanya

Indonesia tengah memasuki era baru yang ditandai oleh pesatnya perkembangan