Dark
Light

Unity Hadirkan Engine Unity 5, Diperkenalkan di Ajang Games Developers Conference 2014

1 min read
March 20, 2014

Unity merupakan engine game serbaguna dengan kemampuan yang sangat fleksibel. Layanan ini mendukung game-game bergrafis 2D maupun 3D, dan juga berbagai macam platform dari mulai Windows, Windows Phone, browser web, BlackBerry 10, PlayStation 3 hingga Xbox 360. Dan dalam ajang Games Developers Conference 2014, Unity Technologies memamerkan Unity 5.

Dalam versi terbarunya ini, tambahan terbesar dalam Unity 5 adalah tools audio, efek lighting serta dukungan engine 64-bit. Yang menjadi primadona utama dalam engine baru tersebut adalah sistem pencahayaan real-time dan efek shader berbasis fisik. Jika diterjemahkan ke bahasa awam, maka Unity 5 memberikan peningkatan grafis pada game-game yang menggunakan engine ini.

Hal tersebut membuatnya bukan hanya mampu bersaing dengan nama-nama produsen game engine kawakan seperti Epic Games dengan Unreal 4 mereka, Frostbite garapan DICE, hingga Crytek dengan CryEngine; namun juga memberikan alternatif bagi para developer yang ingin menciptakan permainan indie dengan kualitas visual next-gen tanpa mengeluarkan lebih banyak uang.

 

Info menarik: Project Morpheus Ialah Jawaban Sony Atas Kepopularitasan Oculus Rift

 

Dari perspektif konsumen dan gamer, maka Unity 5 akan meningkatkan kualitas dan memberikan ruang kreasi yang jauh lebih luas bagi para pengembang permainan independen – baik besar maupun kecil. Selain grafis yang apik, Unity 5 diharapkan mampu mendukung game-game browser bergrafis apik tanpa perlu membutuhkan plugin.

Jika Anda penggemar hal-hal teknis, maka selain dari yang saya sebutkan di atas, fitur-fitur lain Unity 5 adalah sebagai berikut: audio overhaul, add-on WebGL, jaringan cross-promotion Unity Cloud, mendukung Nvidia PhysX 3.3 dan hal-hal lain yang saya sendiri kurang mengerti. Mungkin dengan menyaksikan video demonstrasinya akan membuat Anda lebih paham tentang kecanggihan Unity 5. Silakan simak di bawah:

Dengan alat secanggih ini, batasan antara permainan independen dengan judul-judul blockbuster AAA garapan publisher dan devoper ternama dunia akan semakin mengabur. Ditambah lagi beberapa developer veteran kini lebih memilih untuk menggunakan engine yang lebih fleksibel dan sederhana dalam berkarya.

Dalam sebuah press release, sang CEO Unity Technologies menerangkan, “Tiap kali kami luncurkan versi baru Unity, kami mencoba membekali para developer dengan teknologi yang lebih kuat dan mudah digunakan dari sebelumnya. Dengan fitur-fitur tambahan seperti shader berbasis fisik, lighting workflows, platform baru dan fitur built-in lainnya, kami meningkatkan kemampuan Unity baik dari tingkat keleluasaan berkreasi dan juga perspektif bisnis.”

Jika Anda belum familiar dengan Unity, Anda pasti pernah mendengar beberapa nama game yang akan saya sebutkan: Temple Run pertama dan kedua, Slender, Shadowrun Returns, Surgeon Simulator 2013, Hearthstone: Heroes of Warcraft, Dead Trigger 2, Celestian Tales hingga permainan yang paling ditunggu tapi belum dirilis seperti Pillars of Eternity dan Torment: Tides of Numenera. Semuanya dibuat berbasis engine Unity.

Anda sudah bisa melakukan pre order Unity 5 via website mereka. Seperti sebelumnya, Unity mendukung sembilan platform berbeda.

Sumber artikel: PC Gamer.

Previous Story

Cek Nomor Resi Pengiriman Paket Melalui Pengirim

Next Story

Oculus VR: Console Tidak Mampu Mengejar Perkembangan Virtual Reality

Latest from Blog

Don't Miss

Amazon Rombak Lumberyard Menjadi Game Engine Open-Source Bernama Open 3D Engine

Game engine yang dapat digunakan secara cuma-cuma oleh kalangan developer

Peran Unreal Engine Dalam Serial Star Wars: The Mandalorian

The Rise of Skywalker rencananya akan jadi film Star Wars