11 November 2021

by Glenn Kaonang

Unity Akuisisi Studio VFX Weta Digital Sebagai Langkah Awal Menyambut Tren Metaverse

Dengan nilai transaksi sebesar $1,625 miliar, Unity akan mendapat sederet proprietary software dan tim engineer Weta Digital, tidak ketinggalan juga asset library-nya

Unity Technologies, perusahaan pembuat game engine Unity, mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses mengakuisisi Weta Digital dengan mahar sebesar $1,625 miliar.

Weta Digital, buat yang tidak tahu, adalah studio visual effect (VFX) asal Selandia Baru yang diprakarsai oleh Sir Peter Jackson. Kalau Anda gemar menonton film, Anda semestinya sudah sangat familier dengan berbagai karya Weta di judul-judul seperti Avatar, Black Widow, Planet of the Apes, The Suicide Squad, dan tentu saja, trilogi Lord of the Rings beserta Hobbit.

Apa saja yang bakal didapat oleh Unity dari akuisisi ini? Yang paling utama adalah lebih dari selusin proprietary software milik Weta, mulai dari yang dapat menyimulasikan rambut dan bulu pada objek 3D, sampai teknologi facial capture dan beragam tool esensial lain untuk kreasi VFX. Sebanyak 275 engineer Weta yang bertanggung jawab atas pengembangan software-software tersebut juga akan bergabung dengan Unity.

Deretan software ini nantinya bakal diintegrasikan ke engine Unity secara perlahan. Unity bahkan sudah punya rencana untuk membawa semua itu ke infrastruktur cloud dengan model bisnis subscription. Kapan pastinya itu bakal terealisasi masih belum diketahui, namun yang pasti tujuan akhirnya adalah membawa teknologi-teknologi canggih yang Weta gunakan selama ini ke tangan jutaan kreator pengguna engine Unity.

Selain itu, Weta juga akan mewariskan asset library-nya ke Unity. Menariknya, asset library ini ke depannya akan terus diperbarui seiring Weta melanjutkan kiprahnya di bidang VFX di bawah nama baru, WetaFX.

Apakah ini berarti game yang dibuat menggunakan Unity bakal langsung memiliki grafik sekelas film-film Hollywood? Mungkin tidak sesimpel itu implikasinya, apalagi mengingat proses pembuatan VFX di film dan game memang cukup berbeda.

Alasan utama di balik akuisisi ini sebenarnya adalah untuk bersiap menyambut tren metaverse. Unity percaya bahwa kalangan kreator bakal punya peran besar dalam perkembangan metaverse, dan akuisisi ini akan membantu mereka mengakselerasi misi tersebut.

Sumber: Unity dan Weta Digital via Engadget.