Vending machine boleh berawal di dataran Inggris, akan tetapi tidak ada negara yang lebih mencintai mesin ini ketimbang Jepang. Hampir di semua sudut jalanan di Jepang ada vending machine – baik untuk makanan, minuman maupun kaset video game – dan bahkan ada sebuah restoran yang semua pegawainya merupakan vending machine.
Maka dari itu, tidak heran apabila perusahaan yang berniat serius menjual pakaian lewat vending machine adalah Uniqlo. Ya, brand pakaian terbesar asal Jepang itu baru saja mengoperasikan vending machine perdananya di Amerika Serikat. Kalau sandal jepit saja bisa dijajakan melalui vending machine, kenapa baju tidak?
Mesin bertajuk Uniqlo To Go ini menawarkan dua jenis pakaian, yakni jaket dan sweater yang merupakan dua produk terlaris Uniqlo di negara-negara barat. Konsumen laki-laki maupun perempuan dapat memilih model dan warna yang diinginkan melalui sebuah layar sentuh berukuran masif, sebelum akhirnya produk yang dipilih dikeluarkan dalam kemasan karton atau plastik.
Uniqlo berencana untuk menempatkan sepuluh vending machine-nya di berbagai bandara dan pusat perbelanjaan di Amerika Serikat. Premis yang ditawarkan sederhana saja: saat konsumen sedang bepergian namun lupa membawa baju hangat, mereka bisa mendapatkannya dengan cepat lewat mesin-mesin ini.
Lalu bagaimana seandainya konsumen membeli ukuran yang salah? Mereka bisa mengembalikannya di gerai Uniqlo dan menerima refund. Ruang ganti yang ditambatkan di sebelah mesin akan terkesan percuma sebab konsumen hanya bisa mencobanya setelah menekan tombol “Beli”.
Meski sejauh ini belum ada konfirmasi dari Uniqlo, saya kira kecil sekali kemungkinan mesin ini untuk di tanah air. Negara kita merupakan negara tropis, dimana baju hangat sama sekali tidak diperlukan terkecuali di area pegunungan. Vending machine yang menjual celana jeans, Anda bilang? Siapa coba yang kelupaan membawa celana di saat bepergian?
Sumber: Digital Trends dan Quartz.