Setelah beberapa bulan absen tidak merilis smartphone baru, Huawei akhirnya meluncurkan Nova 5T di Indonesia. Sesuai namanya, smartphone ini bisa dibilang merupakan penerus dari Nova 3i yang sudah berumur lebih dari satu tahun.
Nova series sendiri merupakan smartphone kelas menengah yang menyuguhkan cita rasa premium. Di mana Huawei membenamkan elemen-elemen flagship, pada Nova 5T kita bisa menemukan konfigurasi quad rear camera dan chipset kelas atas Kirin 980 dengan RAM 8GB beserta storage 128GB.
Dibanderol Rp6.899.000, sebenarnya Nova 5T bisa disebut smartphone high-end tapi tetap bukan flagship. Tersedia dalam pilihan warna midsummer purple dan crush blue, keran pre-ordernya sudah dibuka sejak 26 September sampai 2 Oktober mendatang.
Buat kalian yang penasaran dengan Nova 5T, meja redaksi Dailysocial sudah kedatangan smartphone quad camera ini. Saya sudah unboxing dan menjajal sedikit fitur kameranya.
Unit yang saya dapat berwarna midsummer purple, bila diperhatikan di bagian belakangnya terdapat pola logo Nova yang sangat unik. Dalam paket penjualannya kita akan mendapatkan silicon case, adaptor charger, kabel data USB Type-C, SIM ejector, dan earphone dengan ujung Type-C. Artinya keberadaan port jack audio 3,5mm sudah lenyap, selengkapnya bisa dilihat pada video unboxing Huawei Nova 5T di bawah ini.
Salah satu aspek unggulan dari Nova 5T ialah photography dengan five AI cameras. Satu kamera ditempatkan di muka, resolusinya 32MP lengkap dengan fitur AI HDR+ dan beautification mode.
Lalu, empat kamera lainnya disematkan di belakang dan Huawei merancang agar quad-camera Nova 5T bisa mencakup hampir semua jenis pemotretan. Jadi, kamera utamanya menggunakan sensor Sony beresolusi 48MP dengan aperture f1.8. Kamera sekunder yang utamanya 16MP dengan lensa super utra wide-angle 117 derajat.
Menurut saya, kombinasi dua kamera ini sudah sangat powerful, sementara dua lainnya masing-masing 2MP dengan lensa macro dan sebagai depth sensor. Ada beberapa catatan awal setelah mencoba kamera Nova 5T, pertama mode wide-angle hanya bisa digunakan pada mode 12MP.
Seperti biasa, antarmuka kameranya kaya akan fitur dan ada banyak mode pemotretan yang bisa kita explore. Saya sempat bingung bagaimana caranya beralih ke mode wide-angle, ternyata fitur tersebut tersemat pada fungsi zoom. Tekan sekali untuk zoom 1x, tekan lagi zoom 2x, dan tekan sekali lagi akan mengarah ke mode wide-angle.
Catatat kedua, secara default resolusi foto yang digunakan ialah 12MP dan kita bisa menggunakan mode 48MP atau mode 48MP AI Ultra Clarity di pengaturan kamera dan opsi resolusi.
Catatan ketiga, perekam videonya juga sudah cukup mumpuni. Bisa rekam sampai 4K 30 fps, 1080p 30 fps, 1080p 60 fps, dan 1080p 30 fps di mode full screen.
Namun fitur yang paling mengesankan menurut saya ada di mode Pro-nya. Sejumlah opsi seperti metering, ISO, shutter speed, exposure compensation, focus, dan white balance bisa kita atur sesuka hati.
Yang terpenting, kita diperbolehkan menyimpan hasil jepretannya dalam format Raw. Jadi begini, fitur AI camera pada Nova 5T sudah bekerja dengan sangat baik untuk menghasilkan foto yang ‘shareable‘ dalam sekali menekan tombol rana. Tapi dengan memotret di format Raw, potensi untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih bagus setelah diedit sangat besar.
Harus diakui, fitur-fitur kamera Huawei 5T memang lebih lengkap dibanding dengan kebanyakan brand smartphone lain. Saya juga penasaran, sampai di mana batasan kamera Nova 5T – kalau begitu kita akan lanjut lagi pada artikel review-nya nanti. Beberapa jepretannya ada di bawah ini: