Blibli berambisi mendongkrak jumlah pesanan di platform mereka 3,5 kali lipat tahun ini. Salah satu metode yang mereka tempuh adalah menggandeng usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebanyak mungkin.
Dalam paparan di acara ulang tahun ke-8 mereka, Blibli memamerkan sejumlah peningkatan kinerja. Beberapa di antaranya adalah kenaikan dua kali lipat di gross merchandise value (GMV) dan jumlah kunjungan pengguna aktif bulanan mereka berkisar 15-20 juta. Mereka juga turut menyebut jumlah pesanannya naik 400 persen.
CEO Blibli, Kusumo Martanto, menyebut fokus perusahaan tahun ini menggenjot jumlah pesanan tersebut.
“Kita targetkan jumlah order-nya naik 3,5 kali lipat dari tahun lalu,” ujar Kusumo.
Untuk mendukung rencana tersebut, mereka akan menggandeng lebih banyak mitra UKM. Pasalnya kontribusi UKM dalam ekonomi Blibli masih sebatas 5 persen saja.
Kecilnya kontribusi UKM disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam segi kualitas dan kuantitas. Kusumo mencontohkan dalam beberapa kasus ada UKM yang tak siap menerima derasnya pesanan. Ada juga perkara sosialisasi yang masih minim dalam mendukung produk lokal.
“Makanya kita bikin pelatihan saja. Kalau enggak begitu, enggak bisa gede-gede,” imbuh Kusumo.
Ada 10 ribu UKM dari total 70 ribu merchant yang dimiliki Blibli. Pelatihan jadi cara mereka agar mempercepat keikutsertaan UKM yang memenuhi kualifikasi. Setidaknya ada 50 lebih pelatihan yang Blibli jalani dan 300 lebih di tahun lalu.
“Kita ekspektasikan bisa sampai ekspor ke luar negeri. Tapi untuk tahun ini paling tidak jadi 10 persen,” pungkas Kusumo.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mendukung penguatan UKM yang dilakukan Blibli. Rudiantara mengaku belum tentu memenuhi undangan e-commerce lain yang terkait dukungan mereka terhadap produk lokal. Ia mengingatkan ekonomi Indonesia saat ini 56 persen di antaranya digerakkan oleh UMKM.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Blibli, saya belum tentu hadir kepada e-commerce atau marketplace yang lain,” cetus Rudiantara.