Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Universitas Osaka Jepang Selasa (4/3) kemarin meluncurkan aplikasi informasi bencana bernama Cared. Aplikasi ini dikembangkan untuk mempercepat pelaporan bencana melalui perangkat ponsel. Aplikasi ini sudah hadir untuk platfrom Android.
Berangkat dari kondisi Indonesia yang rawan bencana, aplikasi ini disiapkan sebagai kanal informasi bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah. Dibantu pengerjaannya oleh Gamatechno, aplikasi Cared menggunakan sistem informasi yang disebut dengan Wide-View Disaster Information and Prediction System (W-DIPS).
Menurut berita yang dilansir oleh Republika, sistem W-DIPS memungkinkan pengguna mengirimkan data informasi terkait bencana yang melanda wilayahnya secara detil. Data tersebut akan diolah dan ditampilkan dalam peta bencana digital. Sistem ini merupakan salah satu teknologi terbaru dalam penyebaran informasi bencana. Seperti yang disampaikan oleh Stefano Sukamoto dari Universitas Osaka, sistem W-DIPS ini digunakan pertama kali di Indonesia dan bahkan belum diadopsi di Jepang.
Kawasan Yogyakarta didaulat menjadi kota pertama sebagai pilot project layanan ini. Seperti yang disampaikan oleh Maharani selaku Managing Director IIS UGM dalam pemberitaan Viva News (5/3), aplikasi Cared diproyeksikan untuk setidaknya dapat menjangkau 10% jumlah populasi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan konsentrasi di kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.
Informasi bencana yang dapat disebarkan dalam aplikasi Cared dapat mencakup gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, hingga wabah endemik flu burung yang penyebarannya sangat bergantung pada lokasi jangkitan.
Menggunakan aplikasi Cared cukup mudah dan user-friendly. Setelah mengunduh, pengguna diharuskan untuk melakukan registrasi dengan memasukkan biodata diri lengkap seperti nama, nomor KTP, alamat lengkap, dan data pribadi lain secara detil. Pendaftaran semacam ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kabar hoax yang kerap dilakukan pihak tak bertanggung jawab.
Aplikasi Cared melengkapi upaya berbagai pihak yang memanfaatkan sarana teknologi sebagai kanal informasi bencana alam. Sebelumnya kami sempat menginformasikan sejumlah layanan yang menjadi pusat informasi dan penyaluran bantuan saat bencana banjir Jakarta di awal tahun 2014, termasuk oleh Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Google.
Implementasi aplikasi Cared meskipun terlihat sederhana tapi cukup detil mendata informasi-informasi yang dibutuhkan saat bencana. Ke depannya semoga aplikasi Cared dapat dihadirkan di platform ponsel lainnya, di luar Android, untuk memperluas jangkauan penyebaran informasi yang dibutuhkan.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]