Setelah hadir dengan branding UberMOTO di Thailand dan India, Uber akhirnya mulai hari ini menawarkan layanan UberMOTOR di Jakarta. UberMOTOR bakal berkompetisi dengan Go-Jek dan GrabBike yang sudah lebih dulu beroperasi. Setidaknya, kini pertarungannya tidak lagi hanya two horse race. UberMOTOR mengklaim menjadi layanan ojek online termurah dengan tarif dasar 1000 Rupiah, kemudian tarif per km 1000 Rupiah atau per menit 100 Rupiah.
Kehadiran layanan berbasis ojek Uber di Jakarta sudah dapat diperkirakan setelah mereka meluncurkan pilot project di Thailand akhir Februari lalu. Tak bisa dipungkiri bahwa dengan kondisi lalu lintas Jakarta yang padat, transportasi berbasis kendaraan roda dua menjadi alternatif solusi yang logis untuk menembus kemacetan.
Di saat peluncurannya, Uber menyebutkan ketersediaan layanan UberMOTOR akan terbatas dan mereka mengundang pengemudi ojek untuk menjadi mitra. Dengan jumlah pengemudi Go-Jek dan Grab yang sudah berjumlah puluhan ribu di Jakarta saja, saya cukup bertanya-tanya apakah bakal ada puluhan ribu pengemudi ojek lain yang belum bergabung dengan kedua layanan tersebut.
Uber menyebutkan kelengkapan yang diberikan untuk penumpang adalah helm. Tidak disebutkan apakah Uber juga memberikan asuransi untuk setiap perjalanan menggunakan UberMOTOR, padahal hal tersebut sudah diusulkan menjadi hal wajib untuk layanan ojek online.
Untuk mendorong konsumen mencoba layanan UberMOTOR, Uber menawarkan perjalanan gratis bagi pengguna pertama hingga 11 Juli 2016 menggunakan kode promosi “UBERMOTOR”. Dibandingkan Go-Jek, Uber menawarkan fleksibilitas pembayaran yang lebih luas, serupa dengan Grab, melalui uang tunai, kartu debit (Mandiri), dan kartu kredit.
Saat ini, di aplikasi Uber yang terinstalasi di ponsel saya, belum saya temukan opsi berkendara dengan UberMOTOR. Yang jelas, kehadiran UberMOTOR bakal menjadi lawan yang lebih seimbang ketimbang LadyJek atau Blu-Jek yang sudah tidak terlihat lagi di jalanan Jakarta.