Setelah dikabarkan tertarik membeli HERE Maps dari Nokia tapi gagal karena kalah modal dari BMW, Audi dan Daimler, Uber akhirnya banting setir mengincar layanan peta digital lain. Kali ini yang menjadi target adalah TomTom, dan usahanya pun berhasil.
Melalui sebuah siaran pers dari TomTom, dijelaskan bahwa perusahaan asal Belanda tersebut telah setuju untuk menyediakan data peta beserta informasi lalu lintas untuk dimanfaatkan Uber pada aplikasi smartphone-nya. Sejauh ini tidak ada keterangan berapa biaya yang dikucurkan Uber untuk mendapatkan lisensi penggunaan dari TomTom.
Namun hal yang lebih penting untuk diperhatikan adalah, layanan navigasi milik TomTom ini hanya akan dijumpai oleh para pengemudi yang bertugas di bawah bendera Uber di sekitar 300 kota, bukan penumpang seperti sebagian besar dari kita ini. Untuk penumpang, kita bakal tetap melihat Google Maps saat menentukan lokasi penjemputan dalam aplikasi Uber, baik di Android maupun iOS.
Ini sebenarnya bukan pertama kali Uber berusaha meningkatkan penggunaan peta digital dalam layanannya. Sebelum ini, Uber sempat mengakuisisi sebagian aset dari Bing Maps, sekaligus merekrut sekitar 100 karyawan Microsoft yang berada di divisi peta digitalnya.
Buat TomTom, kerja sama ini sekaligus menjadi bukti bahwa layanannya tidak cuma berperan untuk memajukan industri otomotif saja, tetapi juga industri teknologi melalui dua klien besarnya, yakni Apple dan Uber. Seperti yang kita tahu, layanan Apple Maps memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh TomTom. Dan sekarang, Uber juga ikut menyusul, meski hanya dalam konteks pengemudi saja.
Sumber: New York Times. Gambar header: Uber via Shutterstock.