Armada mobil tanpa sopir Uber telah resmi beroperasi. Untuk sekarang, mobil-mobil tersebut masih harus didampingi oleh seorang engineer dan co-pilot. Namun ke depannya, saat teknologinya sudah matang dan regulasi setempat sudah mengizinkan, mobil-mobil tersebut hanya akan diisi oleh penumpang saja.
Uber nampaknya ingin impian ini bisa terealisasi sesegera mungkin. Mereka baru-baru ini mengakuisisi sebuah startup bernama Geometric Intelligence yang ahli di bidang artificial intelligence (AI) dan membentuk sebuah divisi baru bernama Uber AI Labs. Tim beranggotakan 15 orang ini akan berkolaborasi langsung dengan tim yang tergabung dalam Uber Advanced Technologies Center guna menyempurnakan armada mobil kemudi otomatisnya.
Selain mematangkan sistem kemudi otomatis, apa yang dikerjakan oleh Uber AI Labs ini nantinya juga akan diterapkan ke berbagai hal; seperti mencegah dan menanggulangi kasus penipuan, menyaring informasi dari rambu-rambu lalu lintas dan membantu kinerja tim Uber yang sedang menggarap sistem pemetaan digitalnya sendiri.
Namun mungkin Anda penasaran kenapa harus Geometric Intelligence yang dipilih Uber. Well, startup ini menarik karena riset mereka terhadap AI dilakukan dengan melibatkan sejumlah metode sekaligus. Singkat cerita, AI yang mereka kembangkan bisa belajar secara lebih efisien meski sumber datanya terbatas.
Uber AI Labs ini sekaligus menjadi bukti bahwa artificial intelligence merupakan salah satu highlight dunia teknologi di tahun 2016 ini. Uber hanyalah satu dari seabrek nama-nama besar yang berfokus pada pengembangan AI; di antaranya adalah Google, Facebook, Amazon, Apple, Nvidia dan masih banyak lagi.
Sumber: New York Times dan Uber.