Dark
Light

Twitter Tajamkan Mesin Pencari

1 min read
May 8, 2009

Twitter sepertinya sudah mulai menemukan jalannya di dunia maya. Ketika Evan Williams dkk memutuskan untuk mengakuisisi Summize tahun lalu tim Twitter sudah memprediksi bahwa search engine adalah salah satu fitur yang mampu diunggulkan oleh Twitter. Sampai beberapa bulan lalu, Twitter mulai mengimplementasikan real-time search dan mulai mengarahkan Twitter ke arah yang benar.

Dengan bantuan eksposure yang makin besar dari para selebritis yang menggunakan Twitter makin membuat Twitter menjadi populer dan mainstream, bahkan sepertinya pengguna Twitter di Indonesia juga semakin banyak. Dengan banyaknya pengguna dan ribuan tweet per menit membuat Twitter sebagai gudang data yang sangat-sangat besar, dimana sebuah mesin pencari sangat lah dibutuhkan dan fitur real-time menjadi sangat penting. Akses informasi real-time inilah yang mulai dikembangkan oleh Twitter.

Santosh Jayaram, VP of Operations Twitter (mantan VP Search Quality Google) dalam wawancaranya dengan CNET mengumumkan bahwa Twitter akan menambahkan 2 fitur ke dalam search engine Twitter. Fitur yang ditambahkan antara lain robot crawler dan menambahkan reputasi user ke dalam perhitungan rank search result.

Layaknya crawler milik Google Search, robot crawler milik Twitter ini nantinya akan mengindeks tautan yang dikandung di dalam tweet. Pemutakhiran search engine ini merupakan terobosan besar bagi Twitter yang dengan dirilisnya fitur ini akan mengangkat Twitter ke posisi yang cukup mengancam Google sebagai search engine terbesar di dunia. Kenapa? Karena Google search belum real time, sedangkan kekuatan utama Twitter justru terletak di real-time search. Tapi meskipun belum diimplementasikan, sudah ada beberapa pihak yang skeptis.

Fitur kedua yang ditambahkan adalah peningkatan relevansi dari search result yang ditampilkan dengan menambahkan reputasi dari pengguna yang memberikan tweet. Belum jelas apakah reputasi ini dihitung berdasarkan jumlah follower atau jumlah re-tweet, atau ada faktor lain yang dimasukkan sebagai variabel. Meskipun begitu telah banyak perdebatan mengenai reputasi seorang pengguna Twitter yang dinilai dari banyaknya follower, saya pribadi menilainya sebagai hal yang tidak masuk akal. Kualitas tweet anda tentu tidak ada hubungannya dengan jumlah follower anda, meskipun saya tahu pasti ada beberapa pengguna Twitter yang tidak setuju dengan pendapat saya.

Dari kedua fitur yang ditambahkan ini nampak jelas bahwa Twitter sudah mulai memposisikan dirinya sebagai sumber informasi atau gudang informasi dimana pengguna bisa mencari informasi yang dibutuhkan secara real-time dari sumber yang bisa dipercaya. Dan pesaingnya tentu makin jauh tertinggal, membuat Twitter menjadi sasaran akuisisi yang sangat menarik untuk pemain-pemain besar seperti Microsoft, Google, Apple, dan Amazon.

Untuk anda yang menggunakan Twitter, jangan lupa untuk follow DailySocial di Twitter dan di account Twitter pribadi saya.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

2 Comments

  1. sepertinya Twitter masih sulit untuk menggeser google karena cara menyajikan hasil pencariannya kan berbeda.

  2. sepertinya Twitter masih sulit untuk menggeser google karena cara menyajikan hasil pencariannya kan berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Register di YouTube Bonus Account Google

Next Story

Microsoft Rencanakan Akuisisi Vendor Game Online

Latest from Blog

Don't Miss

Google Trend di Indonesia Makin Cangih, Kini Ada Fitur Sedang Trending

Google secara resmi menghadirkan fitur Sedang Trending di Indonesia yang

Google Luncurkan AI Academy untuk Jaring Startup AI di Asia-Pasifik

Implementasi teknologi kecerdasan buatan atau AI memang berkembang pesat. Maka