Setelah Twitter Ganti Nama, Merek Dagang "X" Ternyata Dipegang oleh Meta

Perubahan branding Twitter menjadi X secara sepihak ternyata menciptakan kemelut kompleks terkait keabsahan hak milik dari nama "X"

Pada 23 Juli 2023, Elon Musk secara terbuka mengumumkan perubahan nama Twitter menjadi X. Pasca pengumumannya, perubahan langsung diterapkan seketika itu juga, mulai dari logo, nama, tema warna, hingga sejumlah fitur baru yang sudah lama direncanakan.

Meski secara kasat mata tampilan Twitter sudah berubah drastis dibandingkan sebelumnya, namun terdapat sejumlah hal mendasar yang masih belum diimplementasikan. Contohnya seperti alamat web yang masih menggunakan Twitter.com. Saat berita ini ditulis, terpantau alamat web-nya masih belum berubah menjadi X.com seperti yang sudah direncanakan.

Usut punya usut, ternyata nama "X" sebagai sebuah brand membuka banyak sekali potensi konflik. Dikutip dari Reuters, tercatat ada lebih dari 900 perusahaan aktif di Amerika Serikat yang telah memegang merek dagang "X" dari berbagai industri. "Twitter sudah pasti akan digugat oleh seseorang karena perkara ini dalam waktu dekat," ungkap pengacara merek dagang Josh Gerben.

Dari banyaknya perusahaan tadi, dua perusahaan raksasa di bidang teknologi, yakni Microsoft dan Meta, diketahui juga memegang merek dagang "X". Microsoft sudah memiliki nama "X" sejak tahun 2003, yang saat itu digunakan untuk membuat sistem video game Xbox. Meta di sisi lain memiliki merek dagang federal "X" yang mencakup media sosial dan software sejak 2019.

Josh Gerben menambahkan bahwa Meta dan Microsoft mungkin akan menahan diri jika perubahan Twitter ini dirasa tidak menurunkan atau memperburuk brand equity yang sedang mereka pegang.

Douglas Masters, seorang pengacara dari badan hukum Loeb & Loeb, mengatakan bahwa perlindungan X dari Twitter hanya akan terikat ke arah kemiripan dengan logo secara grafis, mengingat sulitnya melindungi satu huruf apalagi jika huruf tersebut sepopuler "X".

"Logo (X) itu sendiri tidak memiliki unsur pembeda di dalamnya, sehingga perlindungannya akan sangat sempit," ungkapnya.

Ketika berita ini ditulis, belum ada respons apapun mengenai permasalahan trademark ini, baik dari Microsoft, Meta, maupun perusahaan-perusahaan terkait. Dan jika perkara ini mengalami eskalasi, khususnya dari Meta, maka tampaknya akan kembali memanaskan persaingan antara X dan Threads.