Di tahun 2016 ini kita sudah dapat menjumpai smartphone yang membawa RAM sebesar 6GB. Bekal ini tentu sebuah penawaran yang lebih dari cukup mengingat sekarang ini masih ada laptop yang bahkan tidak menawarkan spesifikasi sehebat itu.
Beberapa waktu lalu muncul teaser smartphone dengan RAM 12GB dan dua buah prosesor yang dirancang oleh Turing Robotics Industries (TRI). Bagi banyak orang, smartphone ini akan sangat luar biasa jika benar-benar direalisasikan. Tapi, bagaimana jika ada smartphone lain dengan RAM 18GB, tiga buah prosesor dan memori internal 1,2TB?
Itulah yang baru saja dibeberkan oleh TRI. Berjuluk Turing Monolith Chaconne, smartphone mengemas spesifikasi super gahar yang lebih menggigit dari Cadenza yang juga kreasi TRI. Seperti dalam project sebelumnya, Turing Monolith Chaconne juga bakal menghadirkan kecerdasan buatan yang diterjemahkan dalam sistem operasi Swordfish OS.
Spesifikasi “impian” Turing Monolith Chaconne di antaranya adalah kehadiran tiga buah prosesor Snapdragon 830 di dalam otak utamanya. Untuk menghubungkan ketiga otak tersebut menggunakan WiGig dengan mengimplementasikan driver ad-hoc ke channel 60GHz melalui USB 3.0 yang terintegrasi. Proses kompoutasi yang rumit ini akan menyimpan matrix sementara di dalam SSD di prosesor pertama, kemudian dikomputasi ulang dan membagikan matrix tersebut ke SSD di dua prosesor lainnya secara berkesimbungan. Walhasil, ketiga prosesor saling berbagi komputasi secara paralel.
Daya gedor di atas kemudian diimbangi oleh kemampuan fotografi yang di luar imajinasi banyak orang. Walaupun di atas kertas kamera Monolith menjiplak spesifikasi kamera di Cadenza, tapi tetap saja resolusi 60MP di belakang dan 20MP di depan adalah komponen terbaik yang didambakan semua orang. Untuk itulah Turing juga membenamkan daya tampung seluas 1.2TB untuk melahap hasil jepretan kamera-kamera itu. Peningkatan lain, Monolith menawarkan RAM dengan kapasitas 18GB, lebih besar dari Cadenza yang hanya punya RAM 12GB. Dan yap, perangkat mempunyai 4 slot nano SIM yang membuat perangkat lebih dari sekadar fleksibel dalam hal komunikasi.
Dalam hal desain, Turing Monolith Chaconne tampaknya punya lekuk yang hampir tak menyerupai smartphone manapun. Ia juga mempunyai keyboard yang dapat diselipkan, dukungan augmented reality dan teknologi yang disebut dengan A.L.A.N.
Perangkat yang sebelumnya mungkin hanya ada dalam film ini diproyeksikan bakal terwujud pada tahun 2018 mendatang. Tapi bukan hanya soal kapan kelahirannya yang menarik untuk diikuti, tapi juga perihal harga. Bayangkan, jika Samsung Galaxy Note 7 yang memboyong satu unit chipset saja dijual di atas Rp 10 juta-an, lalu berapa banderol yang akan disematkan oleh TRI untuk jagoan gaharnya ini?
Sumber berita TRI.