Dark
Light

Tripal Pertemukan Wisatawan dan Aktivitas Wisata Lokal

1 min read
January 26, 2018
Tripal, marketplace aktivitas wisata dengan konsep P2P untuk wisatawan / Tripal
Tripal, marketplace aktivitas wisata dengan konsep P2P untuk wisatawan / Tripal

Berangkat dari hobi dan pengalaman pribadi pendirinya, layanan peer-to-peer marketplace yang menghubungkan traveler dengan orang lokal Tripal diluncurkan. Masih kurangnya promosi aktivitas hingga tempat-tempat wisata yang diklaim Founder dan CEO Tripal Kevin Wu sebagai “anti mainstream” di Indonesia, merupakan salah satu alasan mengapa layanan yang bisa digunakan wisatawan lokal hingga asing tersebut didirikan.

Kepada DailySocial, Kevin Wu mengungkapkan, saat ini belum banyak startup hingga perusahaan yang menawarkan kegiatan wisata seperti itu. Kebanyakan OTA dan perusahaan terkait lainnya hanya menjual tiket pesawat, hotel dan aktivitas wisata yang sudah umum saja.

“Sebagai seorang traveler saya selalu mencari lokasi otentik termasuk wisata kuliner lokal, di sisi lain masih banyak pelaku usaha lokal yang terancam punah karena belum tersentuh teknologi dalam mempromosikan usahanya tersebut.”

Kevin menambahkan, konsep platform-nya diharapkan menawarkan sebuah pengalaman perjalanan yang personal, fleksibel, dan otentik.

Berencana meluncurkan aplikasi Tripal

Founder dan CEO Tripal Kevin Wu / DailySocial
Founder dan CEO Tripal Kevin Wu / DailySocial

Hingga saat ini Tripal telah memiliki sekitar 5700 pengguna, sementara “Pal” atau pemandu wisata lokal yang sudah terdaftar dari 19 provinsi di Indonesia sudah berjumlah 300 orang.

“Sebagai ‘Pal’ Anda tidak perlu sebagai professional tour guide untuk bisa bergabung di Tripal. Siapa saja bisa mendaftar yang penting sudah berusia 18 tahun ke atas, bisa mahasiswa, pekerja freelance, fotografer, pecinta alam, pekerja seni, guru, dan lainnya,” kata Kevin.

Pengguna yang ingin mendapatkan paket wisata unik dari Tripal bisa langsung mendaftarkan diri dan memilih paket yang sesuai. Nantinya pesanan Anda akan diteruskan kepada orang lokal terkait dengan bayaran yang telah ditetapkan. Usai wisata dilakukan, pengguna diminta untuk memberikan testimoni atau ulasan terkait dengan lokasi yang sudah dikunjungi, sebagai rekomendasi kepada pengguna berikutnya.

“Hal ini sangat bertolak belakang dengan kebutuhan wisatawan ‘jaman now’ yang menginginkan perjalanan personal (sendiri atau dengan group kecil), fleksibel dalam menentukan jadwal, dan otentik bukan lagi tempat wisata mainstream  yang ada,” kata Kevin.

Saat ini Tripal hanya bisa diakses di situs atau mobile browser, namun akhir bulan Febuari mendatang Tripal berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS. Target lainnya yang ingin dicapai oleh Tripal adalah menambah jumlah lokasi layanan hingga 34 provinsi.

Previous Story

Situs Jual Beli Online “Mise.id” Resmi Hadir, Klaim Miliki 5 Ribu Penjual Online

Next Story

GrabFood is Now Available in Semarang, Yogyakarta, and Palembang

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru