Dark
Light

Traveloka Mungkin Telah Akuisisi Rivalnya Pegipegi Awal Tahun Ini

1 min read
December 14, 2018
Traveloka dikabarkan mengakuisisi tiga perusahaan dari Recruit Holdings, termasuk Pegipegi Indonesia
Traveloka dikabarkan mengakuisisi tiga perusahaan dari Recruit Holdings, termasuk Pegipegi Indonesia

Pada Januari 2018, Recruit Holdings Jepang, perusahaan induk dari Pegipegi (Indonesia), Mytour (Vietnam), dan TravelBook (Filipina) telah melepaskan ketiga perusahaan ke perusahaan cangkang yang berbasis di Singapura Jet Tech Innovation Ventures Pte Ltd (Jet Tech). Setelah ditelusuri, Jet Tech ternyata berkaitan dengan Traveloka, salah satu startup OTA terkemuka di Asia Tenggara.

Recruit Holdings memutuskan untuk menjual bisnis perjalanan online-nya karena pasar yang kompetitif dari bisnis OTA di wilayah tersebut. Mereka kembali fokus ke bisnis intinya, yaitu mengembangkan produk SaaS tenaga kerja. Perusahaan belum lama ini telah mengakuisisi Glassdoor, portal pencarian kerja terkemuka asal Amerika.

Menurut ‘Pemberitahuan Perubahan’ dari Recruit Holdings, ketiga perusahaan tersebut dijual seharga $66,8 juta (lebih dari 900 miliar rupiah). Di informasi tersebut, Hendrik Susanto terdaftar sebagai Direktur Jet Tech. Hal ini menjadi petunjuk pertama hubungan antara Jet Tech dan Traveloka.

Susanto saat ini menjabat sebagai Chief Strategy and Investment Officer Traveloka. Sebelum bergabung dengan Traveloka pada bulan September 2017, ia bekerja di bisnis manajemen investasi selama lebih dari 20 tahun. Posisi terakhir yang ia tempati adalah CEO Ancora Capital Management.

Jet Tech didirikan pada pertengahan tahun 2017. Bukan hal yang mengagetkan ketika kami mengetahui bahwa Jet Tech dan Traveloka Pte Ltd berlokasi di alamat yang sama di Singapura.

Penelusuran singkat di LinkedIn mengungkapkan bahwa “karyawan” Jet Tech termasuk Kevin Sandjaja dan Serlina Wijaya. Keduanya sekarang menjabat sebagai pemimpin Pegipegi, yaitu masing-masing sebagai CEO dan Head of Marketing. Sebelumnya, mereka bekerja untuk Traveloka, Kevin sebagai Product Manager sedangkan Serlina menjadi bagian tim Marketing dan Analytics.

Dalam jajaran petinggi Mytour Vietnam, kami menemukan setidaknya dua karyawan Traveloka dalam tim. Satu orang memimpin tim Marketing, sementara yang lain berfungsi sebagai Konsultan Teknologi.

Sebagai platfom OTA terkemuka di kawasan ini, Traveloka kini telah tersedia di 6 negara Asia Tenggara. Perusahaan dikabarkan tengah dalam penjajakan pendanaan senilai $400 juta (sekitar 6 triliun Rupiah) dari GIC Singapura dengan valuasi $4 miliar (60 triliun Rupiah).

Belum lama ini, mantan CTO dan Co-founder perusahaan Derianto Kusuma, memutuskan hengkang demi membangun bisnis yang berbeda.

Menurut survei OTA dari DailySocial (2018), Traveloka adalah layanan OTA paling populer di Indonesia, sementara Pegipegi menjadi yang populer ke-3. Pada tahun 2016, penjualan bersih Pegipegi mencapa lebih dari 424 miliar rupiah.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Previous Story

MSI Luncurkan Laptop Gaming 17-Inci Dengan Engsel Drop-Down Pertamanya

Next Story

Indonesia Kirim 2 Perwakilan ke Main Event WESG 2018 di Tiongkok

Latest from Blog

Don't Miss

CT Bidik 10 Juta Pengguna Allo Bank di Tahun Pertama

PT Allo Bank Indonesia Tbk (IDX: BBHI) akan meluncurkan aplikasi
Lamudi.co.id mengumumkan telah melakukan akuisisi terhadap unit bisnis properti OLX bertujuan menjadi pemain proptech terdepan di Indonesia

Lamudi.co.id Akuisisi Bisnis Properti OLX Indonesia

Lamudi.co.id mengumumkan akuisisi bisnis properti OLX Indonesia. Mulai awal tahun