Perkembangan teknologi yang terjadi terus memberikan dampak terhadap pergeseran pasar dalam lanskap industri apapun. Selain itu, perkembangan ini juga mengubah perilaku konsumen serta menghadirkan segmentasi-segmentasi baru. Perubahan-perubahan ini tak jarang dianggap sebagai tantangan baru bagi banyak perusahaan besar. Perubahan tersebut juga turut mendorong mereka untuk terus melakukan pembaharuan pada berbagai aspek perusahaannya agar tetap dapat eksis.
Meski terlihat sebagai tantangan yang cukup sulit, namun tak sedikit perusahaan besar yang mulai melakukan transformasi untuk mempertahankan eksistensinya, seperti misalnya Telkomsel. Operator seluler terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1995 ini, responsif terhadap perubahan lanskap industri dengan bertransformasi menjadi sebuah digital telco company. Melalui transformasi tersebut, Telkomsel juga memiliki budaya kerja baru untuk mendorong hadirnya inovasi-inovasi yang dapat menjaga relevansi dan eksistensi perusahaan.
Lakukan Transformasi di Berbagai Aspek
Agar transformasi digital dapat berjalan dengan efektif, perusahaan perlu melakukan transformasi secara menyeluruh di berbagai aspek. Hal ini diperlukan agar ekosistem baru yang dihadirkan dari transformasi ini dapat diimplementasikan serta diintegrasikan oleh setiap divisi dalam perusahaan dengan baik. Bila ada satu divisi yang masih mengadopsi sistem lama, maka akan ada divisi lain yang kinerjanya mungkin akan terhambat. Apa saja transformasi yang bisa dilakukan? Bisa dimulai dari budaya internal organisasi perusahaan, operasional perusahaan, pelayanan konsumen, hingga proses pembuatan produk-produk baru. Hal tersebut juga telah dilakukan oleh Telkomsel, dimana transformasi mencakup berbagai aspek mulai dari Infrastructure, Technology, hingga People.
Pada aspek infrastructure, Telkomsel kini mulai membentuk model operasional baru yang didesain berdasarkan customers centricity. Selanjutnya, pada aspek technology, Telkomsel mulai melakukan internal digitization melalui penggunaan teknologi yang membuat segala proses dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Pada aspek terakhir yang juga merupakan salah satu aspek yang paling penting, people, Telkomsel mendorong karyawannya beradaptasi dengan kultur, cara kerja, dan kapabilitas yang dibutuhkan di era digital.
Telkomsel juga memastikan organisasi yang ada di dalamnya dapat menjawab tantangan kompetisi dan perubahan bisnis, serta dapat menjadi playground yang menarik bagi karyawannya untuk berinovasi. Termasuk dengan terciptanya ekosistem yang memberi ruang kreativitas bagi karyawan untuk mengembangkan kapabilitasnya dalam berbagai project inovasi.
Policy Revamp sebagai Kunci Sukses Transformasi SDM
Sumber daya manusia (SDM) pada perusahaan juga jadi bagian yang memegang peranan penting dalam proses transformasi digital. Tanpa pemahaman yang baik terkait budaya dan implementasi kerja baru, maka transformasi yang direncanakan tidak dapat berjalan dengan efektif. Setiap insan SDM harus paham budaya dan implementasi kerja baru, salah satunya dengan cara melakukan policy revamp.
Bagaimana hasil policy revamp yang baik? Melalui policy revamp, tiap karyawan akan terdorong untuk mengadopsi budaya maupun cara kerja baru lewat kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan. Kebijakan yang ada harus mampu mendorong berbagai aspek transformasi, seperti transformasi budaya, transformasi di dalam cara bekerja (ways of working), dan transformasi di dalam kapabilitas baru (new capability).
Hal ini juga diterapkan Telkomsel dalam proses transformasi perusahaannya. Melalui policy revamp, Telkomsel kini menerapkan tujuh digital cultures seperti Open mind, Creativity, Experimental, Agility, Networking, Innovation, dan Anticipatory. Beberapa komponen ini juga mungkin mengingatkan Anda pada working culture di startup yang sesuai dengan era digital saat ini. Melalui penerapan tujuh budaya digital tersebut, Telkomsel memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang relevan di industri dan terdepan di era digital 4.0.
Mendorong Hadirnya Inovasi dan Produk Digital Baru
Salah satu keunggulan ketika perusahaan berhasil menjalankan transformasi digital adalah hadirnya banyak inovasi-inovasi baru. Inovasi ini dapat bermanfaat untuk internal perusahaan maupun produk-produk digital baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat terjadi ketika SDM di dalam perusahaan telah dapat menjalankan kultur inovasi dan digital ini dengan baik.
Dari segi budaya perusahaan, transformasi digital akan mendorong karyawan untuk melahirkan inovasi-inovasi teknologi yang mampu membantu kemajuan perusahaan. Dari sisi produk, perusahaan menjadi terdorong untuk menciptakan produk berbasis teknologi sesuai kebutuhan konsumen yang juga terus berubah-ubah. Stimulasi terciptanya inovasi bisa dicapai melalui pembentukan ekosistem dan program yang dapat membantu peningkatan kompetensi karyawan dalam perkembangan teknologi.
Hal tersebut yang juga mendorong Telkomsel untuk membentuk Digital Prodigy Team, yang merupakan Expert Pool di Telkomsel serta pengembangan sejumlah critical capabilities yang dibangun melalui pemenuhan capability Data Science, Data Engineer, Data Analytics, UI Design, UX Design, dan UX Research.
Data Science Academy dan UX Academy merupakan dua dari banyak inisiatif yang telah dijalankan oleh Telkomsel, dimana hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan critical capabilities yang dibutuhkan untuk menjadi digital telco company. Sejak diselenggarakan pada 2019, kedua program tersebut telah menyedot minat lebih dari 2.300 peserta di berbagai fungsi dan area di Indonesia untuk bergabung, sebelum akhirnya dilakukan proses seleksi.
Data Science Academy dan UX Academy sendiri terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari bootcamp session (pembekalan materi), capstone project (mempraktikan keterampilan digital menggunakan use-case perusahaan), hingga showcasing (penilaian dari mentor). Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan keterampilan digital secara strategis, memperkuat kolaborasi antar karyawan, serta menumbuhkan kepercayaan diri peserta dalam menghadapi perkembangan teknologi digital dari waktu ke waktu.
Tidak hanya berhenti di titik ini. Telkomsel juga membuka lab inovasi bernama InnoXtion. Mengambil inspirasi dari kata “Innovation”, Telkomsel berharap para karyawan bisa memberikan inovasi yang segar dengan bantuan para coach yang mampu mendukung prosesnya hingga masuk ke tahap new business incubation stage. Sepanjang 2018-2019, ada ratusan ide yang diberikan para karyawan. Antusiasme ini menjadi bukti kesuksesan Telkomsel dalam membangun kultur inovasi dan kultur digital yang menciptakan individu penuh kreativitas.
Upaya Telkomsel terbukti efektif, yang terlihat dari berbagai inovasi produk dan layanan baru yang dihadirkan untuk memenuhi perubahan gaya hidup konsumen. Ada dua produk yang menjadi bukti keberhasilan transformasi Telkomsel.
Produk pertama yang dihasilkan adalah by.U, layanan seluler prabayar digital pertama di Indonesia. Telkomsel menerapkan struktur squad dan agile way-of-working untuk mempercepat pengembangan produk dan layanan by.U. Dengan fokus untuk memenuhi kebutuhan segmen Gen Y & Z yang merupakan digital native dan mengutamakan “freedom”, by.U memberikan end-to-end product experience yang serba digital. Dengan slogan “Semuanya, Semaumu”, by.U berusaha untuk terus memberikan solusi layanan seluler yang selalu sesuai dengan kebutuhan segmen Gen Y & Z. Sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober 2019, hingga kini by.U telah diunduh oleh sekitar 2,5 juta kali di App Store & Google Play Store
Produk lain yang juga lahir dari proses penerapan cara kerja yang agile di Telkomsel adalah produk Home LTE bernama Telkomsel Orbit. Produk ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin membutuhkaan internet cepat, stabil, dan dapat diandalkan untuk digunakan di rumah
Dari pengalaman Telkomsel, kita bisa melihat bagaimana terciptanya barisan inovasi baru yang bermanfaat bagi internal perusahaan maupun konsumennya. Telkomsel berhasil melepaskan stigma tentang perusahaan besar yang sulit menerima perubahan, dengan respon yang cepat melalui transformasi untuk tetap relevan dengan industri maupun gaya hidup konsumen,
Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana perusahaan dapat memastikan sumber daya manusianya dapat mengerti dan mengimplementasikan transformasi digital tersebut dengan baik. Bila budaya dan cara kerja baru telah dapat diadaptasi dengan baik oleh setiap karyawan, maka inovasi baru juga dapat hadir lewat dorongan kreativitas yang dihadirkan para karyawan tersebut.
Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Telkomsel