7 August 2015

by Glenn Kaonang

Kabar Buruk, Toyota Ogah Integrasikan Apple CarPlay dan Android Auto

Toyota adalah salah satu perusahaan otomotif yang sangat unik. Bagaimana tidak, di saat pabrikan-pabrikan lainnya berlomba menawarkan integrasi Apple CarPlay dan Android Auto, Toyota malah tampak semakin ogah-ogahan.

Didapat dari rilis pers terbaru, Toyota rupanya telah menggandeng perusahaan lain bernama Telenav Inc untuk mengintegrasikan sistem Scout GPS Link ke dalam mobil-mobilnya. Langkah ini diambil karena Toyota ingin memegang kuasa penuh atas apa yang tampil di dashboard mobil besutannya.

Kuasa penuh yang dimaksud tersebut berkaitan dengan aspek keselamatan. Menurut salah satu petinggi Telenav, Toyota enggan memanfaatkan penawaran dari Apple dan Google karena sang pabrikan tidak mau konsumennya teralihkan perhatiannya kala mengemudi. Menurut beliau, menggunakan Apple CarPlay dan Android Auto mirip seperti menggunakan smartphone, sehingga resikonya pun agak memprihatinkan.

Info menarik: Toyota Berencana Memakai Platform Connected Car Milik Ford, SmartDeviceLink

Apa yang disampaikan sebenarnya tidak bisa disalahkan. Apple dan Google memang merancang sistem infotainment buatannya agar mudah dioperasikan seperti ketika kita menggunakan smartphone. Namun hal itu juga berarti para pengemudi harus berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya untuk mengakses fungsi yang berbeda.

Tidak demikian untuk sistem rancangan Telenav. Di sini pengemudi bisa mengoperasikan layar pada dashboard dalam mode split screen, sehingga ia dapat mengakses, misalnya, sistem navigasi dan radio secara bersamaan. Lebih lanjut, Telenav juga berencana membagikan sejumlah informasi yang bermanfaat dengan Toyota. Kalau memakai Apple CarPlay atau Android Auto, Toyota tidak punya akses ke informasi semacam ini.

Intinya, Toyota sepertinya benar-benar tidak tertarik dengan Apple CarPlay maupun Android Auto. Pabrikan lain mungkin merasa perlu mengintegrasikan dua teknologi baru tersebut untuk menarik minat pelanggan. Namun Toyota tampaknya cukup percaya diri bahwa popularitasnya – yang memang masih nomor satu sedunia – tidak akan tergoyahkan hanya karena menolak kehadiran salah satu inovasi paling revolusioner di industri otomotif.

Sumber: Automotive News. Gambar header: Android Auto.