Berawal di GPS, rivalitas Garmin dan TomTom berlanjut sampai ke ranah wearable dan action cam. Namun kalau kabar terbaru yang beredar akurat, TomTom bakal mundur dari pasar wearable dan action cam akibat angka penjualan yang kurang memuaskan.
Kabar ini bukanlah spekulasi, melainkan didapat langsung dari TomTom saat mengumumkan laporan finansialnya untuk kuartal kedua tahun 2017. Di situ CEO TomTom, Harold Goddijn, menyebutkan kalau pasar wearable ternyata tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka, dan mereka pun memutuskan untuk berfokus pada bidang keahlian mereka selama ini, yaitu otomotif dan telematika.
Maka dari itu tidak mengejutkan seandainya dalam waktu dekat TomTom akan menutup divisi sport mereka yang mencakup kategori produk wearable dan action cam. Rencana ini semakin terdengar masuk akal setelah mengetahui fakta bahwa dalam beberapa bulan terakhir sejumlah sosok kunci di divisi wearable TomTom sudah minggat dari perusahaan, dan TomTom pun tidak berniat mencari pengganti-penggantinya.
Wareable turut melaporkan bahwa TomTom sudah membatalkan rencana untuk mengembangkan action cam Bandit 2 dikarenakan penjualan versi pertamanya tidak memuaskan. Saya pribadi sedih mendengarnya, apalagi mengingat debut perdana TomTom di ranah action cam ini diwarnai oleh fitur inovatif, yakni penyuntingan otomatis, yang pada akhirnya juga dicontoh oleh pabrikan lain.
Harapan tentunya masih ada meskipun kecil, terutama kalau ada pihak yang berniat mengakuisisi aset divisi sport milik TomTom. TomTom pun juga bukan satu-satunya nama besar yang dikabarkan berencana meninggalkan segmen wearable, Intel baru-baru ini juga dikabarkan berniat mengalihkan fokus divisi wearable-nya ke augmented reality.
Sumber: Wearable.