2010 lalu Orori memenangkan SparxUp untuk kategori Best Use of Technology. Orori adalah toko online yang khusus untuk menjual perhiasan emas, berlian, dan logam murni, yang bisa dikategorikan sebagai pionir di segmen ini karena sudah hadir sejak 2003. DailySocial bertemu dengan George Budi Sumantri, co-founder Orori, untuk membicarakan banyak hal mulai dari perjalanan hingga strategi ke depan Orori.
Sebenarnya Orori telah ada sejak tahun 2000, dan sudah difokuskan untuk menjadi toko online. “Tapi saat itu siapa yang mau online?” Lalu George menuturkan bahwa pada 2003 mereka punya toko fisik di Kelapa Gading, namun sejak 2007 Orori resmi online, tidak ada toko offline lagi.
George mengatakan sampai sejauh ini perjalanan untuk mendirikan toko online perhiasan tidak menemui banyak kendala berarti. Sejauh ini, semua makin membaik. “Ya, ada masalah trust sih, tapi berkat pertumbuhan e-commerce di Indonesia, dan situs-situs seperti Berrybenka, Lazada, dan sebagainya membuat orang makin akrab dan biasa belanja online. Biasanya pembeli pertama, masih suka datang ke kantor. Namun kalau sudah biasa, mereka akan nyaman tinggal melakukan semua transaksi melalui online.”
Perhiasaan yang ditawarkan di Orori merupakan perhiasan sehari-hari, seperti cincin, kalung, liontin, dan giwang. Biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri, ini penjualan akan meningkat. “Penjualan yang tinggi ada tiga musim: Valentine, Lebaran, dan Natal.”
Bahkan saat ini, Orori telah mencakup seluruh Indonesia. “Awalnya luar Jakarta dan Jawa pembelinya hanya 5 persen, sekarang perbandingan yang di Jakarta 65 persen sisanya luar Jakarta hingga Indonesia Timur.”
Melawan Penipuan
Selama ini, untuk membiasakan masayarakat berbelanja online, semua ecommere selalu mengampanyekan belanja online itu aman bagi konsumen. Lain halnya dengan Orori, mereka justru terus berjuang tidak mengalami penipuan kartu kredit.
Saat ini, telah terdaftar sekitar 20.000 orang anggota, average order value-nya sekitar Rp 13 juta. Masa kejayaan paling manis diakui George adalah saat tahun 2012 sebab pada tahun tersebut pendapatan Orori mencapai Rp 40 miliar, lalu tahun berikutnya menurun. Sedangkan tahun 2014, sudah menyentuh angka Rp 20 miliar.
Penurunan ini disebabkan ada satu layanan yang ditutup, yaitu same day shipping. “Kartu kredit butuh klarifikasi dari bank, dan itu tak bisa di hari yang sama. Jadi paling tidak butuh dua hari. Beberapa kali kita mau kirim barangnya, pihak bank menelpon kalau itu penipuan. Jadi agak sedikit merepotkan.”
George mengatakan, untuk masalah penipuan ini, Orori menyerahkan seluruh keputusannya kepada bank. “Makanya, kita minta pembeli untuk scan kartu kredit bagian muka, dan KTP, tiap kali transaksi agar aman. Memang ini merepotkan pembeli, tetapi kita butuh bukti kalau terjadi sesuatu kepada Bank. Lagi pula hal tersebut, juga aman bagi pembeli, jadi tak ada orang yang bisa sembarangan gunakan kartu kreditnya untuk belanja di Orori. Kita jelaskan itu, rata-rata mereka mengerti.”
2015 Buka Layanan Pegadaian
Bagaimana dengan rencana ke depan? “Kami semangat menyambut 2015 karena ada banyak hal yang sedang kami persiapkan, tapi belum semuanya bisa diberitakan. Tetapi ada satu yang sudah pasti yakni pawn,” ujarnya semangat.
Orori akan memberikan layanan bagi pelanggannya untuk menggadaikan perhiasan yang dibeli di Orori, untuk uang tunai. “Semua sistemnya online, pelanggan bisa mengirimkan barangnya, atau kami menjemputnya.”
Layanan ini akan segera siap tahun depan. “Awalnya tentu, hanya untuk perhiasaan yang dibeli di Orori yang bisa digadaikan, namun ke depannya, perhiasan logam mulia dari mana pun kami akan terima.”
George mengatakan banyak sekali yang akan dilakukan, seperti memperluas kategori perhiasaan dan batu mulia. “Saat ini masih ada hanya berlian, yah kalau keinginan kita juga ingin bisa menghadirkan batu mulia yang lainnya juga, seperti safir.”
[Foto dokumentasi: Shutterstock]