Setelah Telkom mengembangkan toko aplikasi Android-nya sendiri, kini giliran barisan dari negeri jiran yang mencoba peruntungannya di Indonesia. My AppsZil diperkenalkan di Indonesia sebagai bagian dari kolaborasi My AppsZil (Asia) Sdn Bhd dan partnernya UbiNuri Inc dari Korea. My AppsZil berusaha menarik minat pengembang Android di Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk bergabung. Tidak cuma soal aplikasi dan permainan, My AppsZil juga mendukung pembelian untuk konten themes, musik dan video.
CEO My AppsZil, Vincent Tan, seperti dikutip dari Chip menyebutkan, “Misi kami adalah membuat para pengembang aplikasi My AppsZil (Asia) Sdn Bhd menjadi mitra terbaik dalam mendistribusikan aplikasi mereka di pasar lokal dan regional. Untuk pengguna ponsel, kami ingin menawarkan aplikasi terbaik dan dapat diandalkan di dunia kepada mereka.”
Android tentu saja selalu disasar karena merupakan platform smartphone paling populer di Asia Tenggara saat ini dan memiliki keterbukaan bagi pihak ketiga untuk mengembangkan toko aplikasinya sendiri. Studi terakhir yang dilakukan oleh grup ConsumerLab Ericsson menyebutkan 31% pasar smartphone di Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru dikuasai oleh Android.
Saya sudah mencoba mengakses toko aplikasi ini dan menginstalasinya di ponsel Android. Kebanyakan konten yang ada masih disuplai oleh partner Koreanya. Sudah ada aplikasi berbayar, dengan mata uang yang digunakan adalah Ringgit Malaysia (RM), tapi meskipun saya sudah mencoba untuk login tidak ada informasi soal sistem pembayaran yang didukungnya di Indonesia, apakah menggunakan potong pulsa, menggunakan kartu kredit atau mendukung pembelian menggunakan PayPal.
Di Malaysia sendiri, seperti dikutip dari TechCentral, My AppsZil bekerja sama dengan operator telekomunikasi Celcom, bank CIMB dan Maybank, serta payment gateway lokal iPay88.
Yang cukup tricky buat saya adalah kurangnya informasi yang disajikan di situsnya. Tidak ada FAQ yang disediakan dan berkas bacaan yang disajikan hanyalah Terms of Service dan Privacy Policy, sesuatu yang saya yakin tidak bakal dibaca juga oleh kebanyakan pengembang. Padahal ketimbang pertanyaan-pertanyaan standar terus menerus ditanyakan — misalnya bagaimana cara mendaftarnya atau bagaimana skema pembagian keuntungannya — lebih baik hal-hal seperti itu diinformasikan secara standar di bagian FAQ.
Kecuali kita bertemu sendiri dengan pihak representatif My AppsZil, akan cukup susah bagi kita untuk mengetahui secara jelas aturan main yang dipakai di dalam toko aplikasi ini.