Tidak dapat dimungkiri proses merger and acquisition (M&A) akan terjadi pada sebagian besar startup. Alasannya tentu beragam, mulai dari memperbesar bisnis, scale-up, hingga memotong terjadinya burn rate atau kerugian di masa mendatang.
Ketika proses M&A terjadi, ada beberapa poin yang wajib diperhatikan oleh pendiri startup hingga jajaran manajemen, yang menjadi krusial sepanjang 60 hari ke depan. Langkah ini perlu untuk dilakukan agar proses transisi pasca merger dan akuisisi berjalan secara lancar dan bisnis bisa berkembang dengan bergabungnya dua perusahaan menjadi satu.
Fokus kepada 60 hari pertama
Ketika transaksi dan perjanjian usai dilakukan serta kesepakatan telah diambil langkah krusial yang wajib diperhatikan oleh startup adalah 60 hari pertama. Di masa-masa awal ini, para pemimpin dari dua perusahaan wajib untuk melakukan langkah yang strategis, mengambil kebijakan yang tepat hingga melakukan konsolidasi yang bermanfaat bagi kedua perusahaan yang lebur menjadi satu. Dalam hal ini kepemimpinan dan aksi yang tegas dari para pemimpin memiliki peranan penting agar perusahaan bisa terus berkembang.
Ciptakan kultur perusahaan baru
Saat ini tentunya masing-masing perusahaan telah memiliki kultur kerja dan kebijakan perusahaan yang berbeda. Kesalahan terbesar yang banyak dilakukan oleh startup usai melakukan proses merger dan akuisisi adalah memaksakan satu kultur perusahaan kepada perusahaan lainnya. Sehingga konflik hingga perbedaan akan terjadi, idealnya masing-masing perusahaan tidak memaksakan kultur perusahaan mereka kepada perusahaan lainnya.
Ciptakan kultur perusahaan baru yang bisa diambil dari masing-masing kultur yang dimiliki. Pilih kultur atau kebijakan yang ideal dan tentunya relevan untuk diterapkan oleh pegawai yang sudah melebur menjadi satu tim dalam perusahaan yang baru.
Perkuat tim
Keuntungan dari proses merger dan akuisisi adalah jumlah tim yang lebih kuat dan memiliki kemampuan yang saling melengkapi. Manfaatkan keuntungan tersebut dengan menciptakan kolaborasi yang tepat antar pegawai, kurasi skillset dan kemampuan dari kedua perusahaan, kemudian ciptakan tim dan kolaborasi baru yang lebih kuat didukung dengan skillset pegawai yang baru.
Contohnya, jika sebelum M&A terjadi perusahaan Anda kekurangan tenaga engineer, manfaatkan tenaga engineer yang ada di perusahaan lainnya. Dengan demikian misi Anda untuk mengembangkan bisnis bisa tercapai didukung dengan gabungan tim baru dari kedua perusahaan.
Fokus kepada pelanggan
Untuk menghindari terjadinya pandangan negatif dari pelanggan usai proses merger dan akuisisi berlangsung, pastikan informasi yang keluar dapat diterima dengan baik oleh pelanggan. Yakinkan mereka bahwa proses M&A tidak akan mengganggu produk hingga layanan yang diberikan. Dengan demikian kepercayaan pelanggan tidak akan hilang dan kekhawatiran bisa diminimalisir dengan informasi yang transparan. Pastikan proses merger dan akuisisi ini akan memberikan keuntungan lebih bukan hanya kepada perusahaan, namun juga kepada pelanggan.