Dark
Light

Tips Startup dalam Menyikapi Persaingan

1 min read
December 29, 2016
Tips menangani kompetitor

Persaingan dalam bisnis adalah hal biasa. Dengan persaingan kita menjadi tahu bahwa ada potensi di ceruk atau segmen bisnis kita. Persaingan bisa disikapi dengan lebih bijaksana untuk menghadirkan sebuah manfaat dari bisnis. Terus berbenah dan berinovasi salah satunya. Berikut beberapa tips bagaimana menyikapi persaingan dengan baik.

Memetakan persaingan sejak dini

Hal pertama untuk langkah tepat menyikapi persaingan adalah mengenali dengan pasti dengan siapa kita bersaing dan seperti apa mereka. Bahkan sebelum produk diluncurkan. Ini semacam melakukan analisis kekuatan, peluang, ancaman dan kelemahan. Dengan menganalisis kondisi pesaing setidaknya informasi mengenai nilai tambah dan kekurangan pesaing bisa ditinjau dan diantisipasi.

Seperti si A unggul karena X, si B unggul karena Y, dan mereka kurang Z dan lain sebagainya. Dan tentu setelah melihat keunggulan dan kekurangan masing-masing setidaknya terbantu untuk tahu tahu di mana titik inovasi atau pembeda bisa ditempatkan. Itulah mengapa sangat penting memetakan persaingan sejak awal.

Mencari tahu perbedaan dengan kompetitor adalah hal penting yang harus dilakukan setelah tahu kekuatan dari kompetitor. Jangan biarkan informasi mengenai kompetitor hanya menguap sia-sia.

Perhatikan jika tidak ada kompetitor

Tidak selamanya menjadi pelopor atau yang pertama itu baik. Bisa jadi menjadi yang pertama akan membuka peluang dan potensi pasar baru tapi yang lebih dikhawatirkan adalah jika menjadi yang pertama karena memang di sana tidak ada potensi. Selalu pastikan jika ceruk atau segmen terlihat sepi dari persaingan. Karena ada dua kemungkinan, potensi yang belum digali atau memang tidak berpotensi.

Jeli melihat kompetitor

Kompetitor tidak selamanya mereka yang sudah berada di dalam pasar dan sudah beroperasi jauh sebelumnya. Kompetitor juga bukan berasal dari produk-produk sukses yang sudah ada. Tidak menutup kemungkinan bahwa kompetitor berasal dari perusahaan-perusahaan baru, perusahaan-perusahaan rintisan. Pun dengan produk atau idenya. Bisa jadi produk-produk baru atau produk sukses sebelumnya, atau mungkin produk atau ide yang dulu sempat dikesampingkan. Selalu ingat bahwa pasar terus berkembang, kebutuhan pelanggan pun dinamis. Jadi pastikan selalu jeli melihat potensi kompetitor.

Tetap pantau siapa pun yang berpotensi menjadi kompetitor, namun abaikan suara “bising” dari mereka. Pastikan kita bisa belajar dan mempelajari mereka untuk langkah ke depannya.

Membangun hubungan dengan kompetitor

Mungkin ini terdengar buruk. Bagaimana mungkin kita membangun hubungan dengan kompetitor atau pesaing kita. Kalau untuk saling bertukar informasi rahasia atau ide mungkin iya, tapi kalau hubungan tersebut bisa menjaga dan meningkatkan potensi pasar mengapa tidak?

Terutama bagi startup, dengan solusi baru dan pasar yang mungkin membutuhkan edukasi, kolaborasi dan hubungan dengan kompetitor ini bisa berimbas positif. Tentu setelahnya masalah akuisisi pengguna tetap menjadi sebuah persaingan.

Previous Story

Bertubuh Mungil, Cisor Suguhkan Suara 10 Kali Lebih Bertenaga Dari Speaker Portable Lain

Next Story

Cara Membuat Animasi GIF dari Video di Imgur

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.