Minggu lalu TeknoJurnal menuliskan tentang aplikasi Android bernama Hi-Q MP3 Recorder. Menurut hitung-hitungan TeknoJurnal, pengembang aplikasi ini, Yuku Sugianto, telah meraup uang ratusan juta rupiah sampai dengan satu miliar dari hasil penjualan aplikasi tersebut. Sebuah jumlah yang tentunya tidak sedikit.
Ketika saya hubungi lewat surel, Yuku yang sekarang sedang melanjutkan studinya di Nanyang University, Singapura, tidak dengan pasti mengiyakan jumlah tersebut. Yang pasti, versi berbayar dari Hi-Q MP3 Recorder yang dibuat oleh Yuku hingga saat ini telah diunduh lebih dari 30.000 kali di Google Play. Dengan mematok harga aplikasi sekitar 3 dollar Amerika, tentunya Anda juga bisa mengira-ngira pendapatan Yuku dari aplikasi tersebut.
Bagaimana bisa seperti itu? Yuku bersedia membagi pengalaman dan tips-tipsnya untuk pengembang lain di Indonesia yang saya sajikan dalam dua tulisan.
Merilis Aplikasi Berbayar di Google Play
Seperti yang diketahui, untuk dapat merilis sebuah aplikasi berbayar di Google Play, seorang pengembang harus mempunyai rekening bank di negara-negara yang diperbolehkan menjual aplikasi di Google Play. Sayangnya, Indonesia bukanlah (belum) jadi salah satu negara tersebut. Hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan bekerja sama dengan publisher yang menerima aplikasi dari negara-negara yang tidak didukung oleh Google Play. Tetapi karena komisi yang diminta oleh publisher tersebut cukup besar cara ini tidak disarankan oleh Yuku.
Yuku sendiri mensiasati hal ini dengan meminta tolong kepada temannya yang tinggal di Amerika Serikat. Teman sekolah Yuku tersebut bersedia membantu tanpa komisi. Nah, untuk pengembang Indonesia yang tidak mempunyai keuntungan seperti ini, Anda bisa mencoba untuk menghubungi Yuku. Dalam surelnya, Yuku menyatakan kesediaannya untuk membantu pengembang yang mendapatkan halangan seperti ini dalam merilis aplikasi berbayar di Google Play. Satu masalah teratasi kan?
Portofolio Aplikasi
Pada setiap aplikasi berbayar yang dirilis, Yuku juga merilis versi lite yang gratis dari aplikasi tersebut. Ini penting, agar pengguna dapat mencoba aplikasi lebih dahulu, sebelum memutuskan untuk membeli versi berbayar dari aplikasi tersebut. Tentunya, ada perbedaan fitur antara kedua jenis aplikasi ini.
Dalam kasus Hi-Q MP3 Recorder, perbedaan utama antara versi lite dan versi berbayar adalah pada batas waktu perekaman. Jika untuk versi lite dibatasi untuk 10 menit, pada versi berbayar lama perekaman ini tidak dibatasi. Versi lite Hi-Q MP3 Recorder sudah diunduh lebih dari 500.000 kali dan mendapatkan rating 4.2 dari 2825 pengguna yang memberikan suaranya. Ini tentu menjadi portofolio yang bagus bagi Yuku.
Selain melalui versi lite aplikasi tersebut, portofolio Yuku juga terdiri dari berbagai aplikasi gratis yang juga mempunyai rating bagus. Selain Hi-Q MP3 Recorder, Yuku juga telah merilis aplikasi-aplikasi gratis seperti Alkitab, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Infinite Password Generator. Dengan jumlah unduhan dan voting yang berbeda-beda, aplikasi-aplikasi tersebut memperoleh rating di atas 4.5.
Yuku juga menyarankan beberapa hal terkait dengan hal-hal teknis dan cara-cara memastikan kualitas aplikasi yang sedang dikembangkan. Saran tersebut akan saya ungkap dalam tulisan kedua.
Buat yang belum tahu, di Google Play memungkinkan pengguna yang sudah beli aplikasi untuk membatalkan pembelian. Dan ini bisa jadi angka yang besar.
Jadi hitung-hitungannya tidak tepat (500 ribu unduhan x $3) * 0.7.