Kali ini saya ingin mengulas tips mengambil foto landscape atau pemandangan bermodalkan kamera smartphone. Memang landscape photography idealnya menggunakan kamera DSLR ataupun mirrorless yang memiliki sensor besar.
Meski begitu, dengan memanfaatkan mode manual atau pro/profesional pada kamera ponsel pintar, di mana kita bisa dengan leluasa menyesuaikan rentang ISO, shutter speed, focus mode, exposure, dan white balance. Maka kita bisa menghasilkan kualitas foto landscape yang mengagumkan, langsung saja kita mulai.
1. Tripod dan Self Timer
Getaran tangan kita saat memotret akan mempengaruhi ketajaman foto. Solusinya adalah kita bisa menggunakan tripod smartphone dan fitur self timer.
Harga tripod untuk smartphone memang bervariasi, namun untuk awal saya merekomendasikan Xiaomi Mi Selfie Stick Tripod. Perangkat seharga Rp300 ribu itu bisa berfungsi sebagai tongsis ataupun tripod dengan kualitas cukup bagus dan bisa diputar 360 derajat.
2. Aspek Rasio dan Resolusi Kamera
Untuk menangkap pemandangan lebih luas, kita bisa mengatur aspek rasio ke 18:9 atau ke mode wide-angle. Namun artinya resolusi kamera akan turun yang mungkin mempengaruhi kualitas hasil bidikan.
Di smartphone Huawei Nova 2i yang saya gunakan misalnya, resolusi penuh 16-megapiksel berada pada aspek rasio 4:3. Sementara, pada aspek rasio 18:9 mentok pada 11-megapiksel. Selain itu, saat ini sudah banyak smartphone dual camera dengan konfigurasi lensa wide-angle yang ideal untuk memotret foto landscape.
3. Simpan Bidikan Dalam Format RAW
Bila smartphone mendukung, sebaiknya simpan bidikan foto landscape dalam format RAW. Memang ukuran file-nya akan membengkak, sebagai pembanding format JPG hanya sekitar 3-5 megabyte dan format RAW pada Huawei Nova 2i ukurannya 30-an megabyte.
Kelebihan foto dalam format RAW ialah menyimpan detail foto yang lebih baik sehingga memudahkan Anda dalam proses pengeditan di aplikasi edit gambar seperti Photoshop, Lightroom, dan lainnya. Anda bisa menyesuaikan kontras, ketajaman, warna, dan eksposur sehingga foto yang diperoleh menjadi optimal.
4. Rentang ISO
ISO adalah tingkat kepekaan sensor kamera, semakin rendah ISO maka hasil foto akan lebih tajam dan semakin tinggi ISO maka noise hasil yang didapat semakin terlihat. Karena kita memotret pemandangan dengan tripod dalam kondisi cahaya melimpah, maka pakailah ISO terendah yakni 50 atau 100.
5. Shutter Speed
Shutter speed atau kecepatan rana memiliki peranan penting dalam mengatur terang gelapnya foto. Semakin lama durasinya, maka semakin banyak cahaya yang masuk dan akan menghasilkan foto yang terang.
Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Dalam praktik kali ini saya menggunakan 1/40 s sampai kisaran 1/200 s, tergantung kondisi pencahayaan.
6. Exposure
Selain kombinasi ISO dan shutter speed, untuk mendapatkan foto landscape dengan kecerahan yang kita inginkan maka kita bisa mengubah nilai exposure atau exposure compensation. Untuk sengaja membuat foto lebih gelap dengan menurunkan nilai exposure atau lebih terang dengan menaikkan nilai exposure.
7. White Balance
Apa yang mata kita lihat dan yang ditampilkan oleh kamera mungkin berbeda dan white balance akan mengoreksi dampak warna cahaya pada foto. Kita bisa mendapatkan foto yang warnanya akurat atau dengan sengaja untuk membuat nuansa yang berbeda.
8. Komposisi
Satu lagi yang menentukan foto landscape sukses adalah komposisi, bagaimana menentukan subjek utama, latar belakang, dan lainnya. Setidaknya kita harus memahami komposisi dasar aturan segitiga dan masih banyak komposisi lain yang bisa kita eksplorasi seperti komposisi diagonal, komposisi kurva s, serta komposisi pola dan irama.
Verdict
Demikian tips pemula untuk menjadi seorang landscaper bermodalkan smartphone, tentunya nanti Anda bisa berinvestasi lebih baik dengan membeli kamera mirrorless ataupun DSLR. Tapi, untuk menjadi fotografer profesional memang membutuhkan biaya yang luar biasa besar, dari kamera, lensa, dan perlengkapannya. Jadi menurut saya, maksimalkan yang kita punya sekarang dan terus bereksplorasi.