Salah satu perkembangan teknologi yang dirasa paling membantu kebutuhan bisnis rintisan adalah budaya kerja remote. Budaya yang tumbuh perlahan-lahan sering dengan kepercayaan dan layanan yang mendukungnya. Budaya kerja remote sendiri memiliki sejumlah dampak positif bagi bisnis rintisan, utamanya bagi mereka yang mempekerjakan orang di daerah atau bahkan negara yang berbeda. Untuk membuatnya optimal, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatur mereka yang bekerja secara remote.
Manfaatkan teknologi yang ada
Sebagai salah satu kunci sukses budaya kerja remote teknologi juga memegang peran sentral dalam proses manajemennya. Jadi menjadi keharusan setiap orang yang ingin mengelola tim yang bekerja secara remote untuk tahu pilihan-pilihan layanan atau teknologi yang sesuai. Seperti pilihan aplikasi chatting, aplikasi manajemen, hingga aplikasi monitoring pekerjaan.
Percaya kepada orang, buat review secara berkala
Selain teknologi hal selanjutnya yang melandasi tumbuhnya budaya kerja remote adalah kepercayaan, atau percaya kepada orang lain. Hal ini mungkin menjadi sesuatu yang susah jika Anda datang dari dunia kantor konvensional yang mengibaratkan pengawasan adalah semua yang terlihat oleh mata. Bagi Anda yang masih mencoba untuk memanajemen orang-orang secara remote kuncinya ada di kepercayaan.
Biarkan mereka bekerja dengan kemampuan mereka, semaksimal mereka. Jangan lupa selalu berikan review secara berkala. Berikan masukkan langsung jika dirasa perlu dan selalu tanyakan kesulitan apa yang mereka hadapi.
Buat jadwal tatap muka
Untuk memperkuat ikatan dan komunikasi bagi tim yang bekerja secara remote hal ini bisa menjadi cara tersendiri untuk meningkatkan kekompakan. Buat agenda untuk bertatap muka. Ini membantu satu dan lainnya mengenali kepribadian dan pola pikir masing-masing. Dengan demikian Anda dan orang-orang di dalam tim mampu menyelaraskan visi dan mudah untuk memahami kondisi masing-masing.
Bekerja secara remote dalam kurun waktu tiga tahun terakhir menjadi populer karena fleksibilitas yang ditawarkan. Fleksibilitas waktu dan rasa bebas yang dimiliki pekerja menjadi salah satu hal yang dirasa menjadi keuntungan tersendiri untuk meningkatkan keterampilan. Di sisi lain, manajemen pekerja remote harus tetap dalam koridor pengawasan, utamanya pengawasan kinerja.