Bagi yang bekerja dari rumah, tentu kita menginginkan ruang kerja khusus. Tidak hanya memberikan privasi dan meminimalkan gangguan, tetapi juga pusat produktivitas untuk mendukung fokus dan kenyamanan bekerja, serta membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi lebih jelas.
Dalam beberapa tahun terakhir, saya berupaya membangun ruang kerja pribadi sekaligus studio untuk membuat konten. Hasilnya memang masih jauh dari yang saya harapkan, tetapi progresnya terus berjalan.
Dari perjalanan tersebut, saya menyadari bahwa membangun setup yang ideal bukan soal langsung sempurna, melainkan proses bertahap yang terus disesuaikan. Berikut beberapa langkah yang menurut saya penting diperhatikan untuk mengembangkan setup ruang kerja dan studio konten yang bertumbuh:
1. Ruang Terpisah
Pada awalnya, saya memanfaatkan area kosong di pojok ruang tamu sebagai ruang kerja sekaligus studio mini. Lokasinya memang strategis karena dekat sumber listrik dan pencahayaan alami, tetapi ukurannya sempit sehingga hanya muat meja dan kursi. Menyematkan tripod kamera dan lighting pun menjadi tantangan, karena ruang gerak sangat terbatas dan penempatan peralatan terasa kurang fleksibel.
Tantangan lain yang cukup mengganggu adalah posisinya yang terekspos. Setiap kali ada tamu datang, setup kerja dan peralatan konten langsung terlihat dan mengurangi privasi. Dari situ, saya mulai berpikir dan akhirnya memutuskan pindah ke kamar tidur anak yang belum terpakai.
2. Meja dan Kursi Kerja
Dari ruang terpisah inilah perjalanan membangun setup kerja yang sesungguhnya dimulai. Langkah pertama tentu memastikan adanya meja dan kursi yang nyaman untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Jujur saja, karena budget masih terbatas, saya memesan meja dan kursi kerja dari kayu pada tukang mebel terdekat. Dengan biaya hanya sekitar Rp500.000, saya mendapatkan set furnitur yang kokoh dan fungsional.
Memang, modelnya standar dan finishing-nya tidak sehalus produk pabrikan, tetapi kekuatannya tidak diragukan. Selanjutnya saya fokuskan untuk membeli elemen-elemen pendukung produktivitas lainnya, termasuk perlengkapan ngonten.
Saat ini di e-commerce, Anda juga bisa menemukan meja kerja dengan harga murah ratusan ribu, tetapi saya kurang merekomendasikannya. Lebih baik, kumpulkan uangnya lebih banyak, beli meja kerja yang sedikit lebih mahal tetapi kokoh dan awet.
Sebagai contoh, Workdesign Ofisu Baron yang lebarnya 120 cm (DK120) harganya sekitar Rp914.000 dan Rp1.353.000 untuk ukuran 160 cm (DK160). Harga kursi kerja yang nyaman juga kurang lebih mendekati satu jutaan.
3. Elemen Pendukung Produktivitas
Aksesori pendukung produktivitas juga tidak kalah penting, mulai dari stop kontak pintar dengan multiport. Setidaknya Anda akan butuh dua unit, cari dari merek ternama, dengan kabel panjang, serta dilengkapi banyak port termasuk socket listrik, port USB-A, hingga port USB-C yang mendukung pengisian daya cepat.
Jika memakai laptop untuk bekerja, Anda bisa meningkatkan kenyamanan dengan membeli stand untuk laptop, deskmat, keyboard mechanical, dan mouse. Kedepannya pertimbangkan juga untuk membeli desk shelf dan pegboard sebagai media penyimpanan yang multifungsi.
4. Peralatan Ngonten
Untuk peralatan bikin konten, dua hal utama yang perlu dipersiapkan ialah mikrofon dan lighting yang keduanya kini tersedia versi yang lebih terjangkau. Untuk mikrofon nirkabel misalnya, bahkan merek ternama seperti Hollyland mengeluarkan model terjangkaunya.
Ada juga Boya dan Ulanzi yang dikenal dengan kualitas yang cukup baik, serta merek yang lebih terjangkau seperti TNW, Mixio, dan sebagainya. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan mikrofon dynamic atau condenser untuk setup ngonten yang terkesan lebih profesional.
Pun demikian untuk lighting video, yang mahal dari merek ternama banyak, tetapi yang sedikit lebih murah dan berkualitas juga tersedia. Setidaknya ada tiga yang perlu dipersiapkan, lampu utama dengan lantern softbox atau grid softbox, lampu kedua bisa yang lebih ringkas, dan ketiga spotlight.
Verdict Setup Kerja dan Studio Ngonten yang Bertumbuh
Cukup sampai disini dulu untuk tips membangun setup kerja dan studio ngonten yang bertumbuh. Kita bisa mengembangkan secara perlahan, sesuai dengan budget dan kebutuhan.
Fakta uniknya, sebetulnya saya mendapatkan kesempatan untuk upgrade perangkat kerja dan ngonten berkali-kali. Misalnya meja kerja, tetapi masalahnya yang digunakan saat ini masih sangat layak. Saya harus rela melepaskan yang lama untuk diberikan orang lain jika membeli baru atau mempertimbangkan yang lebih prioritas.
Foto oleh Workdesign