Sedikit sektor yang tidak terpukul oleh serangan wabah Covid-19. Logistik jelas adalah salah satu sektor yang terkena dampak paling berat, terutama pada awal masa pandemi. Namun logistik juga yang mungkin mengalami penyesuaian relatif cepat dengan keadaan ini. Logisly adalah salah satunya.
Dalam kasus Logisly, salah satu pasar yang menurun di segmen ekspor-impor. Penurunan volume transaksi ekspor-impor selama masa pandemi berpengaruh langsung terhadap permintaan truk. Namun menurut Co-Founder & CEO Logisly Roolin Njotosetiadi, keadaan itu dapat ditambal dengan pertumbuhan di pasar domestik.
Beberapa pasar yang kebutuhan logistiknya tetap meningkat di masa pandemi dan dilayani oleh Logisly adalah farmasi, FMCG, telekomunikasi, dan bantuan sembako dari pemerintah. Keempatnya itu menurut Roolin adalah sektor-sektor yang memungkinkan Logisly tetap tumbuh di masa pandemi.
“Logisly untungnya saat ini tidak mengalami penurunan, tapi justru terus berkembang karena kami berhasil merambah shipper-shipper yang terus bergerak,” ujar Roolin.
Seperti diketahui bersama, sejumlah sektor memang tumbuh lebih cepat justru sejak wabah Corona menimpa seluruh dunia. Laporan keuangan negara kuartal kedua tahun ini mencatat industri telekomunikasi, farmasi, layanan kesehatan, dan agrikutltur meraih torehan positif. Pencapaian tersebut otomatis menjadi roda-roda yang tersisa dalam menggerakkan ekonomi negara yang sangat lesu akibat pandemi yang tak kunjung usai.
Minat investor masih tinggi
Wakil Sekjen Amvesindo Andreas Surya pun melihat ada kecenderungan positif di industri logistik meski dikepung efek pandemi. Meski pertumbuhannya tak sekuat industri lain, Andreas mengatakan ketertarikan yang stabil para pemodal di sektor digital khususnya di food tech, fintech, dan software as a service (SaaS) merupakan ruang untuk pertumbuhan bagi pemain logistics tech seperti Logisly.
“Minat investor terbilang masih, karena di Indonesia kebutuhan logistiknya masih cukup tinggi. Sembilan bulan terakhir semua model bisnis mendapat pendanaan di logistik. Kenapa masih cukup tinggi karena kebutuhannya mendasar di Indonesia,” jelas Andreas.
Ucapan Andreas memang benar. Pengumuman keberhasilan startup di bidang logistik memperoleh pendanaan baru terus bermunculan beberapa bulan terakhir di tengah terjangan pandemi. Roolin pun mengakui, Logisly merupakan salah satu startup yang beruntung mengantongi kucuran modal baru. Terakhir Logisly mengumumkan memperoleh pendanaan awal pada Agustus tahun lalu.
“Kita belum fully announce, nanti tunggu kabar selanjutnya,” imbuh Roolin.
Saat ini Logistik telah memiliki 40 ribu unit truk yang teregistrasi di platform mereka. Dengan pendanaan baru dan bisnis yang terus berkembang, Roolin tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melebarkan layanan usahanya seperti ke pergudangan jika permintaan ke arah sana tersedia. Namun untuk saat ini ia menegaskan Logisly masih terus fokus dengan layanan truck forwarding mereka.