Perjalanan dan Prediksi Tim Indonesia di DOTA Pro Circuit SEA 2021

Bagaimana kabar tim-tim Indonesia di DPC 2021?

DOTA Pro Circuit 2021 sudah berjalan beberapa pekan. Berjalan serentak di seluruh dunia termasuk di kawasan Asia Tenggara, tim maupun pemain Indonesia yang saat ini berkarir di tim luar negeri sedang berjuang untuk meraih hasil yang ditargetkan; baik lolos ke Major bagi yang berada di Upper Divisions ataupun berhasil naik kasta ke upper divisions untuk tim di Lower Divisions.

Terdapat beberapa tim Indonesia yang sedang berjuang di DOTA Pro Circuit SEA. Dari upper divisions ada BOOM Esports dan T1. Sedangkan dari lower divisions terdapat Army Geniuses, HOYO, dan Zero Two yang sedang berjuang untuk meraih tiket untuk lolos ke upper divisions.

Kami berbincang bersama caster DOTA 2 Indonesia yang turut memandu perjuangan wakil Indonesia saat ini. Mereka adalah Adit “AVILLE” Rosenda, mantan pemain EVOS DOTA 2 yang kini aktif sebagai shoutcaster melalui channel pribadinya dan Benedictus “Veenomon” Alvino Christian yang merupakan shoutcaster dari WXC Indonesia

 

HOYO

Secara roster,HOYO dihuni oleh para pemain veteran DOTA 2 seperti Mizu, mantan pemain FNATIC dan Forev yang dikenal bermain di MVP Phoenix. Selain itu, roster ini diisi oleh Fearless dan Setzero yang terakhir berada di Motivate Trust dan Jhocam, eks pemain T1 yang juga satu-satunya pemain Indonesia yang berada di roster ini.

Pada minggu pertama, HOYO berhasil meraih kemenangan saat menghadapi Yangon Galacticos namun di minggu selanjutnya, mereka harus takluk saat melawan Cignal Ultra dan OMEGA Esports. Setelah minggu ketiga, HOYO harus berpisah dengan Forev dari tim yang membuat mereka menjadikan 23Savage sebagai standin di tim -- meski kemudian 23Savage juga bermain untuk BOOM Esports.

HOYO kembali melakukan pergantian dengan mendatangkan Tigger, mantan pemain MG Trust saat menghadapi Army Geniuses. Saat ini, HOYO memiliki poin yang sama dengan Army Geniuses, Zero Two, dan Galaxy Racer dengan mengoleksi 2 kali kemenangan dan 3 kali kalah.

Veenomon (kanan) Sumber: Veenomon Facebook

Veenomon : “Secara komposisi tim, semua pemain sudah berpengalaman dengan role-nya masing-masing namun mundurnya Forev dari tim sangat berpengaruh ke dalam tim. Kehadiran 23Savage yang menggantikan posisi Forev, memaksa Meracle menjadi offlaner yang sebelumnya menjadi carry. Permainan mereka sangat berbeda jauh ketika takluk dari Galaxy Racer kemarin. Secara matematis, HOYO sangat sulit untuk lolos ke babak selanjutnya namun masih memiliki harapan untuk bertahan di lower divisions.

AVILLE : “Seluruh pemain di HOYO sudah mempunyai pengalaman namun karena tim ini merupakan tim stack, permasalahan mereka adalah kelima pemain harus memiliki pemikiran yang sama sebagai tim dan untuk bisa mencapai itu harus banyak bermain bersama. Hilangnya Forev membuat HOYO bakal kesulitan banget untuk pertandingan ke depan. Walau mereka tidak mungkin untuk lolos, menurut saya mereka masih memungkinkan meraih posisi 4 atau 5.”

 

Army Geniuses

Sumber: Army Geniuses Fanpage

Dihuni oleh para pemain DOTA 2 Indonesia yang masih berusia belia, AG berhasil lolos ke lower divisions usai Assault dari kualifikasi karena terbukti melakukan account sharing. Bermain sangat baik di minggu pertama dengan mendapatkan kemenangan dari Galaxy Racer dan Zero Two, sayangnya AG mengalami 3 kekalahan beruntun yang membuat mereka memiliki poin yang sama dengan Zero Two, Galaxy Racer, dan HOYO.

Veenomon: “AG memiliki gameplay tersendiri dan mereka percaya diri dengan draft mereka seperti kehadiran Tidehunter dan Underlord midlaner yang dimainkan oleh MamangDaya. Permainan mereka mengingatkan kita dengan OG saat ini. Masing-masing pemain bisa saling membantu satu sama lain sehingga tidak ada pemain yang mencolok di tim. Kekalahan yang mereka alami terutama di minggu ketiga cukup menyulitkan mereka untuk bisa lolos ke upper divisions walau masih memiliki peluang untuk setidaknya bertahan di lower divisions.

Aville Sumber: Aville YouTube

AVILLE: “Dengan lolosnya AG ke kualifikasi setelah Assault dicoret dari turnamen, performa mereka terbilang sangat mengagetkan. Mereka bermain konsisten, solid, dan chemistry mereka yang sudah menyatu. Ditambah lagi mereka juga selalu mempunyai pick hero yang tidak biasa yang bisa membuat lawan harus berhati-hati ketika.

Kekalahan mereka ketika menghadapi Lilgun di minggu ini membuat peluang mereka naik ke upper divisions semakin sulit. Selain harus meraih kemenangan di pertandingan tersisa, mereka juga harus berharap tim di atas mereka saat ini yakni Cignal Ultra, Omega Esports, dan Lilgun juga terpeleset sehingga bisa saja ada babak tiebreaker.”

 

Zero Two

Sumber: ONE Esports

Sama seperti HOYO, Zero Two juga dihuni oleh pemain-pemain ternama dan diprediksi menjadi salah satu tim unggulan yang lolos ke upper divisions dengan kehadiran duo pemain Indonesia yakni inYourdreaM dan Dreamocel yang pernah satu tim di BOOM Esports. Di minggu pertama, Zero Two langsung dihajar dengan tiga kekalahan beruntun ketika berhadapan dengan Cignal Ultra, Army Geniuses, dan Omega Esports.

Perlahan mereka berhasil bangkit usai meraih kemenangan dari Lilgun dan Yangon Galacticos yang membuat mereka saat ini memiliki poin yang sama dengan Army Geniuses, Galaxy Racer, dan HOYO.

Veenomon: “Zero Two memang sejak awal harus kesulitan di awal dengan IYD yang terpaksa menjadi support karena mereka tidak bisa mendapatkan pemain di role tersebut. Sama seperti kasus dari HOYO, perubahan role di Zero Two membuang potensi IYD yang biasa bermain sebagai midlaner. Dengan rekor mereka saat ini, mereka harus berjuang keras untuk bisa setidaknya bertahan di lower divisions mengingat lawan yang dihadapi yaitu HOYO dan Galaxy Racer tidak boleh dipandang remeh.”

AVILLE: “Secara individu, skill individu para pemain Zero Two sebenarnya jago namun mereka belum bisa berpadu untuk menyamakan pemikirannya. Draft pick hero mereka cenderung hero-hero signature ataupun comfort pick sehingga strategi mereka gampang terbaca. Untuk InYourdreaM support 4, menurut saya permainan timing dan keputusannya masih bagus terutama saat ia memainkan Rubick, Shadow Shaman, atau Earth Spirit. Namun karena memang bukan role aslinya kelihatan ia terkadang melakukan kesalahan.

Berbicara mengenai peluang ke upper divisions, peluang mereka dipastikan sudah tertutup dengan 3 kekalahan mereka. Untuk bertahan di lower divisions, mereka masih ada harapan namun dengan meraih kemenangan yang tersisa namun mereka bakal bersaing ketat dengan HOYO dan Army Geniuses yang juga memiliki peluang yang sama untuk bertahan di lower divisions.

 

BOOM Esports

Sumber: ONE Esports

Menjelang upper divisions DOTA Pro Circuit, BOOM Esports memilih mendatangkan Drew, mantan pemain Reality Rift yang menggantikan posisi dari Dreamocel. Sayangnya kehadiran Drew sejauh ini kurang mendapat hasil memuaskan di upper divisions. Saat ini mereka berada di peringkat 5 dengan meraih 2 kemenangan dari 496 Gaming dan FNATIC dan 3 kali kalah saat menjamu Neon Esports, T1, dan TNC Predator.

Veenomon: “BOOM membutuhkan waktu lagi untuk mendapatkan gameplay mereka ditambah lagi Drew lebih ke arah hard carry yang sangat membutuhkan farming yang membuat mereka harus mengubah playstyle mereka saat masih bersama dengan Dreamocel. Selain wajib mendapat kemenangan di 2 pertandingan terakhir, mereka harus bergantung dengan hasil di tim lain seperti TNC dan T1 untuk pertandingan perebutan peringkat ketiga (slot terakhir untuk bisa lolos ke turnamen major).”

AVILLE: “Menurut gua BOOM masih sedang beradaptasi terutama bersama Drew, jadi mungkin butuh waktu beberapa saat lagi untuk bisa balik ke performa terbaiknya. Secara skill mekanik, BOOM memiliki pemain yang sangat lihai terutama dari Mikoto dan Fbz. Untuk peluang BOOM lolos ke major bergantung dengan tim yang diatas mereka, kalau mereka kepleset baru BOOM bisa masuk major atau kemungkinan besar bakal terjadi tiebreaker yang melibatkan banyak tim di upper divisions SEA asalkan BOOM bisa meraih kemenangan di 2 match terakhir mereka.

 

T1

Sumber: ESL DOTA 2

T1 melakukan perombakan besar-besaran di upper divisions DOTA Pro Circuit. Jika sebelumnya ada duet inYourdreaM dan Jhocam yang sama-sama dari Indonesia, T1 kembali memakai duet pemain Indonesia di roster terbaru mereka yakni Xepher dan Whitemon. Sejauh ini, T1 menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dan saat ini berada di peringkat 4 dengan mengoleksi 3 kemenangan dan 2 kali kalah.

Veenomon: “Sebenarnya gua memprediksi jalan T1 bakal mulus dengan roster mereka yang hampir sama saat di Geek Fam kecuali Jackky yang tampil bersinar saat masih di MG Trust. Sayangnya, jalan mereka lolos ke major harus tersendat dengan kekalahan dari Fnatic dan TNC Predator.

Dibandingkan BOOM, peluang mereka untuk lolos ke major masih lebih besar namun mereka bakal menghadapi lawan yang berat yaitu Neon Esports yang menjadi tim kejutan berada di peringkat pertama dengan status tak terkalahkan sepanjang jalannya turnamen.”

AVILLE : “Secara chemistry mereka sudah satu pemikiran karena 4 di antara 5 pemain merupakan pemain dari Geek Fam. Kehadiran Jackky semakin memperkuat roster T1 dan pernah berada satu tim bersama Whitemon saat masih di EVOS. Terlepas dari kekalahan mereka saat melawan TNC dan FNATIC mereka sudah menunjukkan permainan yang bagus.

Ditambah lagi Xepher dan Whitemon aktif melakukan gerakan inisiasi yang menjadi keunggulan bagi T1. Di atas kertas, T1 seharusnya bisa meraih kemenangan dari Execration dan Vice. Sementara Neon bakal menjadi match yang seru namun mereka masih memiliki kesempatan besar untuk meraih kemenangan yang membuat mereka bisa lolos ke turnamen major.