Beberapa tahun yang lalu, hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang bisa memiliki 3D printer. Alat bantu prototyping ini dibanderol ribuan dolar, memperkecil kemungkinannya untuk digunakan oleh konsumen rumahan. Namun selang beberapa tahun saja, harga 3D printer kini semakin turun drastis.
Lihat saja 3D printer bernama Tiko ini. Hanya dengan dana sebesar $179 (± Rp 2,3 juta), Anda bisa membawa pulang sebuah 3D printer untuk memulai bisnis kecil-kecilan maupun menekuni hobi Anda.
Namun bukan cuma masalah harga yang ingin diselesaikan oleh Tiko, tetapi juga kompleksitas yang dirasa masih melekat pada pengoperasian 3D printer. Apabila kerangka 3D printer umumnya terbuat dari sejumlah bagian, Tiko dibuat dengan konsep unibody, dimana kerangkanya merupakan satu bagian utuh.
Desain unibody ini membawa sejumlah manfaat. Bagi pihak pengembangnya, Tiko mudah diproduksi. Bagi calon konsumennya, komponen-komponen milik Tiko mudah disusun dan hampir mustahil disalahtempatkan.
Dimensi Tiko cukup besar jika dibandingkan 3D printer lain di kelasnya, dengan bobot total berkisar 1,7 kg. Ia mampu mencetak 3D dengan volume maksimal 2,27 liter. Fisiknya juga tangguh; saking tangguhnya, ia bisa Anda jadikan bangku.
Info menarik: Ilmuwan Berhasil Buat Perangkat ‘Teleportasi’ Berbasis 3D Printer
Selain desain unibody yang unik dan kokoh, mekanisme print head milik Tiko juga terbilang unik. Tiko merupakan sebuah delta 3D printer, yang berarti ia memiliki tiga buah ‘lengan’ terpisah yang terpasang pada tiga sumbu. Ketiga ‘lengan’ ini bertugas untuk menggerakkan print head, membentuk objek sesuai dengan rancangan yang diinginkan penggunanya.
Mekanisme delta inilah yang menjadi salah satu alasan di balik rendahnya harga jual Tiko. Kendati demikian, jika dibandingkan mekanisme cartesian yang umum dipakai 3D printer lain, akurasi Tiko tidak kalah, dengan tingkat akurasi maksimum yang mencapai angka 250 micron.
Meski berwujud sederhana, Tiko juga menyimpan sejumlah kecanggihan di dalamnya. Salah satunya adalah konektivitas Wi-Fi, dimana Anda bisa mengirim file 3D dari smartphone ke Tiko dan mulai mencetaknya secara langsung. Jika Anda perlu menyesuaikan rancangan lebih lanjut, Anda bisa mengakses software milik Tiko via browser pada komputer.
Info menarik: Ini Dia iBox Nano, 3D Printer Termungil di Dunia
Namun yang paling menarik dari Tiko menurut saya adalah fleksibilitasnya dalam hal material pencetak, alias ‘tinta 3D’. Tiko bisa mencetak dengan filamen berbahan PLA, ABS, HIPS dan lain sebagainya. Lebih istimewa lagi, Anda bisa menggunakan gulungan filamen 1,75 mm standar yang berbobot 1 kg, bukan gulungan khusus seperti milik 3D printer pada umumnya.
Kampanye Tiko di Kickstarter saat ini sudah tinggal beberapa hari lagi. Targetnya sudah amat jauh terlampaui, dan pledge early bird-nya sudah habis diborong para backer.
Pledge yang tersisa memiliki harga yang sama dengan harga ritelnya, yakni $179, namun dengan bonus 1 rol filamen 1,75 mm seberat 1 kg.
Sumber: Kickstarter.