PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) meluncurkan layanan self service pertama di Indonesia. Layanan ini sementara baru tersedia di kantor pusat Tiki di Cikini, Jakarta. Diharapkan sampai akhir tahun akan ada penambahan masing-masing satu unit mesin di wilayah Bodetabek.
Rocky Nagoya, Direktur Operasional Tiki, mengatakan penambahan unit mesin sementara ini baru di kawasan Jabodetabek, sekaligus menjadi langkah perusahaan untuk mempelajari karakteristik pasar apakah sesuai atau tidak. Kemudian memeriksa bagaimana tingkat keamanan barangnya setelah diinput ke dalam mesin.
Rencananya, lokasi penempatan mesin self service akan ditempatkan di kantor utama Tiki. Ke depannya, pihaknya akan merencanakan pembukaan mesin di tempat umum, misalnya mal, convenience store, atau ATM.
“Sampai akhir tahun ini kami ingin menambah paling tidak di Jabodetabek, masing-masing kota ada satu mesin. Kami ingin tes pasar sebelum menempatkan mesin ke tempat publik,” ujarnya saat acara perayaan ulang tahun Tiki ke-46, Kamis (1/9).
Rocky mengungkapkan pengembangan mesin tersebut mengajak pihak ketiga dengan total investasi per mesinnya sekitar 100 juta Rupiah. Pengembangan layanan ini dimulai sejak awal tahun ini.
Sasaran utama pelanggan yang diharapkan bisa menggunakan fasilitas ini adalah kalangan ritel. Ttotal pengiriman paket barang di seluruh Indonesia yang ditampung oleh Tiki per bulannya mencapai 2 juta barang, dengan sekitar 50%-nya berasal dari ritel.
“Dengan bertambahnya layanan ini membuat banyaknya variasi pilihan yang bisa dipilih pelanggan kami, sebab sasaran utama self service machine adalah orang-orang yang ingin mengirim barang secara 24 jam dan tidak ingin antri di counter Tiki.”
Tiki, lanjutnya, juga sudah meluncurkan layanan lainnya seperti Fast Line dan Drive Thru. Saat ini booth Fast Line baru tersedia satu unit di kantor pusat Tiki. Sementara, untuk Drive Thru hadir di kantor cabang Tiki di Rawamangun, Jakarta. Rocky menargetkan pada awal tahun depan pihaknya akan segera menambah satu Drive Thru lagi di daerah Jakarta Selatan.
Pengoperasian self service
Sebelum menggunakan self service machine, terang Rocky, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu berat barang maksimal adalah 5 kg dan ukuran yang tidak boleh lebih dari ukuran kotak dropbox, juga memiliki dompet elektronik sebagai alat pembayarannya. Sehingga, tidak ada proses uang tunai ketika transaksi berlangsung.
“Semua proses di self service machine ini cashless dan paperless, kami menjamin seluruh prosesnya aman tersimpan dalam database server Tiki.”
Data-data yang perlu dimasukkan saat menggunakan mesin ini adalah nama pengirim, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan alamat pengiriman beserta kode pos. Kemudian, dalam layar akan ada instruksi yang tertera dan perlu ditempuh, mulai dari mengukur berat barang, hingga memilih paket layanan.
Sebelum proses pengiriman selesai, pelanggan akan menerima dua sticker print out yang perlu ditempelkan di paket dan satu lagi disimpan sebagai bukti transaksi. Berikutnya, melunasi pembayaran secara elektronik, dengan kartu kredit atau dompet elektronik. Terakhir, pelanggan tinggal memasukkan paket ke dalam kotak yang sudah terbuka
“Untuk kerja sama dengan pembayaran elektronik, kami belum bisa sebut nama partnernya karena belum MoU. Tetapi, mereka itu berasal dari pemain lokal.”
Rocky menambahkan, mesin sudah di desain memiliki kapasitas tertentu. Artinya, bila sudah memenuhi kuota ada sensor otomatis yang akan memberikan notifikasi pesan singkat untuk segera diangkut oleh kurir. Dari sisi pengamanan, mesin sudah memiliki x-ray untuk memastikan semua paket yang dikirim bukanlah barang-barang terlarang dan berbahaya.