Menurut pembaruan yang diinformasikan oleh Tiket, pihaknya menutup akses API Movie untuk penjualan tiket bioskop yang selama ini bekerja sama dengan blitzmegaplex. Dari informasi yang kami terima, kemungkinan besar penutupan API Movie ini didorong oleh blitzmegaplex. Dengan penutupan ini, pengembang aplikasi atau layanan pihak ketiga tidak lagi bisa menjual tiket menonton film melalui sistem reseller/partnership yang dikembangkan oleh Tiket.
Selain yang terkait dengan penjualan tiket menonton bioskop, Tiket juga melakukan pembaruan terhadap API Kereta Api, Pesawat dan sejumlah urusan administratif — termasuk di dalamnya penambahan metode pembayaran dengan virtual account, penonaktifan metode bank transfer, serta pemberlakuan skenario UAT yang baru. Pihak Tiket juga menekankan bahwa partner baru (atau calon partner) yang ingin menggunakan API Train (Kereta Api) harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu.
Tiket memang sedang gencar-gencarnya menyempurnakan sistem partner yang dikembangkannya dan melihatnya sebagai ladang monetisasi yang baru. Sejumlah startup telah menjadi partnernya, termasuk misalnya Traveloka, TrackPacking dan Telunjuk untuk penjualan tiket pesawat dan kamar hotel. Aplikasi mobile untuk pembelian tiket pesawat Indonesia Flight telah menghasilkan kisah sukses sebagai reseller Tiket dengan omzet hingga Rp 2 miliar per bulan.
Informasi lengkap untuk skema yang ditawarkan bagi Offline Agent dan Online Agent Tiket bisa dicek di sini.
[Photo: Shutterstock]