Di tahun 2018 ini diprediksi akan makin banyak startup baru hadir menawarkan berbagai layanan dan produk memanfaatkan teknologi. Belajar dari tahun sebelumnya, tidak banyak startup yang bertahan dan terpaksa harus gulung tikar, karena berbagai kendala. Mulai dari pendanaan, kesalahan dalam mengelola organisasi hingga langkah-langkah kurang strategis yang telah diambil.
Artikel berikut akan membahas 3 hal penting yang wajib dicermati oleh pendiri startup baru, jika ingin memiliki bisnis yang sukses dan tentunya bertahan, belajar dari Heidi Zak, Co-Founder ThirdLove.
Jangan tinggalkan pekerjaan tetap
Tentunya sudah banyak cerita hingga pengalaman dari para entrepreneur sukses sebelumnya yang memutuskan berhenti dari pekerjaan tetap mereka, demi mengejar karier sebagai seorang pendiri startup. Jika saat ini Anda merasa belum siap untuk berhenti dari pekerjaan tetap, tunda dulu keputusan tersebut. Pastikan Anda memiliki produk dan dana yang cukup hingga akhirnya berhenti dari pekerjaan tetap.
Jika memungkinkan, lakukan juga validasi di awal saat Anda masih memiliki pekerjaan. Lakukan terus uji coba hingga akhirnya mulai terlihat seperti apa target pasar dan model bisnis ideal, kemudian barulah putuskan untuk fokus kepada startup dan berhenti dari pekerjaan tetap.
If you’re uncertain about whether or not to leave a job or start a business, ask yourself this: “Am I going to regret not doing this?”
Penting untuk bersosialisasi
Hal lain yang juga perlu dicermati adalah kegiatan sosialisasi di lingkungan dan kegiatan terkait. Membuat produk yang baik hingga selesai tentunya menjadi prioritas saat mendirikan startup, namun hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah sosialisasi. Posisikan diri Anda sebagai pemilik startup di hadapan orang-orang yang tepat, seperti investor, sesama entrepreneur dan orang-orang lainnya yang relevan.
Every cocktail party or lunch meeting is a chance to meet a potential investor, another founder, or someone else that can help you.
Fokus merekrut pegawai yang tepat
Tentunya bukan rahasia lagi bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang didukung oleh pegawai yang tepat. Namun demikian jika di awal Anda kesulitan untuk menemukan pegawai yang loyal dan siap untuk berjuang demi perusahaan, rekrutlah tenaga freelancer yang mampu untuk bekerja selama beberapa waktu dengan skill yang sudah handal. Dengan demikian Anda bisa fokus membuat produk yang diinginkan hingga selesai.
Jika MVP dan validasi sudah dilakukan, dan startup mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif, lakukan perekrutan pegawai yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan startup.
Once you reach product/market fit (about three years in) you can really start to focus on specific hires.