Industri game dan esports memang sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat belakangan ini. Newzoo terakhir kali memprediksikan, bahwa nilai industri esports akan mencapai angka 15,4 triliun rupiah pada tahun 2020. Selain itu, DFC Intelligence, sebuah perusahaan penyedia data seputar gaming yang berdiri sejak tahun 1994, membeberkan data terbaru terkait industri game.
Laporan tersebut mengungkap bahwa saat ini ada 3,1 miliar orang bermain game di dunia. Mengutip IGN, jumlah tersebut berarti sekitar 40% dari total populasi dunia saat ini adalah seorang gamers. Lebih lanjut dijelaskan bahwa 8% dari total 3,1 miliar orang tersebut adalah pemain game konsol dan hanya bermain game konsol saja. Walau proporsinya cukup kecil, namun pemain tersebut memiliki catatan pengeluaran per orang tertinggi.
PC Gamers dalam data tersebut adalah sejumlah 1,5 miliar orang atau sekitar 48% dari total keseluruhan pasar gamer. Lebih lanjut juga dijelaskan, bahwa jumlah tersebut adalah PC Gamers yang tak cuma main game di PC, tapi juga bermain pada platform lain termasuk konsol dan mobile.
Beralih ke jumlah pemain berdasarkan negara, laporan DFC Intelligence mengatakan Asia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan gamers terbanyak, yaitu sebanyak 1,42 miliar orang sebagai pemain game yang membayar. Peringkat dua adalah Eropa, dengan 668 juta pemain game yang membayar, baru setelahnya Amerika Utara di peringkat 3 dengan 261 juta pemain game yang membayar.
Asia juga menduduki peringkat pertama dalam kategori jumlah gamers yang hanya bermain game mobile saja dengan proporsi sebesar 53% dari total pasar. Eropa adalah negara peringkat kedua dengan proporsi sebesar 17% dari total gamer, diikuti oleh Amerika Latin sebesar 11%, Middle-East and North Africa (MENA) 7%, dan Amerika Utara 4%.
Memang sejauh ini platform mobile adalah pilihan utama pengisi waktu luang untuk gamers di kawasan Asia. Pembuktian atas hal ini terlihat dari beberapa sisi. Dari segi esports, salah satu contohnya adalah jumlah penonton PUBG Mobile World League yang lebih besar untuk kawasan East Region, dibanding dengan kawasan West Region, dengan Indonesia menjadi negara dengan jumlah konsumsi konten terbanyak.
Negara Tiongkok dari Asia juga muncul sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar bagi PUBG Mobile, ketika Battle Royale besutan Tencent tersebut berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 3 miliar dollar AS. Mengambil data dari Sensor Tower, dikatakan bahwa PUBG Mobile menerima pendapatan sebesar 1,6 miliar dollar AS hanya dari gamers Tiongkok saja.