Dark
Light

Tiga Kesalahan Terbesar yang Kerap Dilakukan Pendiri Startup

1 min read
July 14, 2017
Banyak pendiri startup yang ternyata melakukan kesalahan besar ini / Pexels

Dalam sesi tanya jawab di halaman mediumnya, investor asal Amerika Serikat Bay McLaughlin yang banyak mengalokasikan dananya kepada startup IoT dan hardware, menyampaikan pengalaman menarik seputar startup. Dari jawaban yang dibagikan terangkum tiga hal penting yang wajib dicermati oleh pendiri startup, yaitu tiga kesalahan yang kerap dilakukan dan pastinya wajib untuk dihindari.

Keberhasilan seorang pendiri startup menjalankan bisnisnya, sepenuhnya dipengaruhi oleh tiga berikut, yang terangkum dalam artikel ini.

Membangun startup tanpa pengetahuan dan pengalaman tentang produk

Kesalahan pertama ini adalah kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh pendiri startup, hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh “hype” menjadi seorang Founder dan popularitas yang bakal diterima dari media. Idealnya jika Anda ingin membuat layanan kesehatan atau produk tentang pendidikan, pahami terlebih dahulu hal tersebut. Jika Anda sebagai pendiri memiliki latar belakang atau pendidikan terkait akan menjadi dasar yang kuat, namun jika Anda tidak memiliki pengetahuan atau latar belakang di bidang tersebut jangan dipaksakan.

Jika saat ini Anda merasa yakin dengan prototipe yang ada, bukan berarti Anda bisa membuatnya, begitu juga jika Anda mampu menjual kepada 100 pelanggan, bukan berarti produk tersebut akan terjual kepada 100 ribu orang. Carilah Co-founder atau partner yang menguasai bidang tersebut, dan ciptakan kolaborasi yang harmonis. Investor akan mencari siapa tim yang ada dalam startup, bukan kepada produk yang akan diluncurkan.

Asumsi jika produk sudah dibuat, pelanggan pasti akan membeli

Hal berikut adalah kesalahan kedua terbanyak yang kerap dilakukan oleh pendiri startup. Terlalu percaya dengan ide dan pemikiran pribadi tanpa dilengkapi dengan faktor pendukung lainnya. Ketika ide atau produk yang Anda miliki telah diterima dengan baik oleh keluarga, teman dan orang-orang terdekat lainnya bukan berarti produk tersebut akan diterima oleh publik.

Faktanya keinginan atau behavior dari masyarakat umum cukup kompleks, tidak bisa dibuktikan berdasarkan kalangan terdekat saja. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan riset, coba temukan produk atau layanan yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat umum. Dari sana nantinya Anda bisa memutuskan bagaimana produk yang Anda miliki, bisa memberikan kontribusi kepada orang banyak, dan tentunya dibutuhkan.

‘Be obsessed with the problem you want to solve, not your solution.’ -Danae Ringelmann

Tidak mau menerima bantuan atau nasihat

Kesalahan terakhir ini masih banyak dilakukan oleh pendiri startup. Keyakinan yang sangat tinggi bahkan cenderung angkuh menyebabkan para pendiri enggan untuk bertanya atau minta bantuan kepada pihak yang relevan. Yang perlu diingat adalah dalam dunia startup dukungan dari investor, mentor dan partner memiliki andil yang cukup besar untuk kesuksesan startup.

Untuk itu ciptakan relasi yang baik dengan komunitas dan mentor yang sesuai dengan startup Anda. Terima dengan baik masukan atau feedback dari investor, hindari menghiraukan atau bertentangan dengan investor terkait dengan ide, operasional dan rencana ke depan dari startup.

Previous Story

AMD Bersiap Pasarkan Prosesor Ryzen Threadripper dan Ryzen 3

Next Story

Figment Adalah Game Puzzle Musikal Cantik yang Di-Setting di Dalam Pikiran

Latest from Blog

Don't Miss

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Mobile photography adalah salah satu skill penting yang perlu dikuasai

Tips Streetphotography dengan Ponsel 

Kami berbincang dengan mentor dari acara workshop foto Hybrid tentang