Pengambilan keputusan adalah hal paling sering dilakukan oleh CEO atau founder startup. Terkadang keputusan yang diambil mengandung risiko, perlu data, insting dan sedikit rasa untuk membuat keputusan yang diambil jadi penuh perhitungan, atau setidaknya telah diskenario sebelumnya.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Harvard Business Review menyebutkan, ada beberapa hal yang bisa mempertajam pengambilan keputusan. Kali ini tidak soal data, tetapi juga “perhitungan”. Berikut tiga di antaranya.
Menjadi kurang yakin
Tidak ada yang salah dengan percaya diri, namun harus berhati-hati jika terlalu percaya diri. Bias, sesuatu yang wajib diwaspadai jika percaya diri. Karena terlalu percaya diri dekat dengan abai terhadap detail, sesuatu yang mungkin berakibat buruk. Sebagai seorang pemimpin percaya diri adalah sesuatu hal yang baik, namun dalam pengambilan keputusan sebelum menjatuhkan pilihannya wajib untuk berpikir satu dua kali lebih banyak.
Memiliki lebih dari satu opsi ketika mengambil keputusan lebih baik dari hanya memiliki satu pilihan. Setidaknya dengan munculnya pilihan kedua, ketiga dan seterusnya skenario bisa dijalankan berlapis. Mengantisipasi pilihan pertama tidak bekerja dengan baik.
Seberapa sering hal tersebut biasanya terjadi?
Keputusan biasanya diambil dari sebuah prediksi dan penilaian. Prediksi biasanya didukung dengan data-data yang ada. Melalui pertimbangan dan masukan dari tim terkait. Sedangkan penilaian biasanya lebih mengarah ke insting dan pengalaman. Namun, di samping itu hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menanyakan sebuah pertanyaan, seberapa sering hal ini biasanya terjadi ?
Pertanyaan tersebut akan merujuk pada histori atau rekam jejak sebelumnya. Mempertimbangkan kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi akan menjadi sesuatu yang berharga dalam analisis sebelum mengambil keputusan final. Sudut pandang dan pengalaman yang terjadi harus dikuasai dengan baik untuk setidaknya menghindari kesalahan yang sama.
Memperhitungkan kemungkinan
Masih berkaitan dengan menjadi kurang yakin, hal sederhana lainnya yang bisa mempertajam saat pengambilan keputusan adalah selalu memperhitungkan kemungkinan. Dengan kata lain selalu menghitung risiko. Secara otomatis pilihan setidaknya lebih dari satu.
Manfaat dari selalu memperhitungkan risiko adalah bisa dengan sigap atau minimal siap atas risiko yang ada. Jika nanti keputusan yang diambil tidak berjalan seperti yang diharapkan rencana cadangan, atau rencana antisipatif sudah disiapkan. Terdengar sepele tapi berguna.