Dark
Light

Tidak Setiap Startup Selalu Butuh Dukungan Venture Capital

2 mins read
September 1, 2015

/ Shutterstock

Beberapa tahun ke belakang, banyak perusahaan rintisan di bidang teknologi (startup) yang tercatat memperoleh pendanaan dari Ventures Capital, baik di Indonesia maupun belahan bumi lain. Kondisi tersebut telah membuat pandangan kebanyakan orang bergeser, bahwa startup harus mengambil modal ventura atau mereka didorong untuk itu oleh investor yang mencari peluang. Menurut Sarah Guo ini buruk. Dia percaya bahwa startup tak selalu butuh dukungan modal untuk menjalankan bisnisnya.

Sarah Guo adalah seorang pemodal ventura yang berdomisili di San Francisco, California. Bersama Greylock Partners, Sarah fokus pada pendanaan tahap awal di wilayah Sillicon Valley dan berupaya membantu pengusaha dalam membangun perusahaan teknologi terdefinisi.Menurut Sarah, saat ini  dari sekitar setengah juta bisnis dengan karyawan yang memulai setiap tahun, hanya sekitar seribu yang didukung ventura.

Dalam hal pendanaan, menurut Sarah, tidak seharusnya setiap startup teknologi mendapatkan dukungan modal ventura. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Dari hasil diskusi dengan kawannya yang pernah bekerja di Google, ada checklist yang harusnya dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan apakah sebuah startup butuh pendanaan atau tidak.

Berikut adalah daftar singkat checklist tersebut:

1. Apakah Anda dapat melakukannya tanpa dana usaha? Jika demikian adanya dan Anda senang dengan arah dari pilihan yang Anda ambil, mengapa harus mengumpulkan dana?

2. Apakah Anda bersedia untuk memperdagangkan kepemilikan di perusahaan Anda dan beberapa kontrol untuk kemitraan yang akan terus meminta pertanggung jawaban Anda atas modal yang mereka berikan? Apakah Anda suka dan percaya kepada rekanan Anda dan organisasi mereka?

3. Apakah Anda secara pribadi ambisius untuk membangun bisnis komersial besar yang akan berdampak pada banyak orang? Apakah itu prioritas yang mengemudikan Anda? Untuk menjelaskan “besar,” apakah ada akuisisi atau IPO sebagai hasil akhir untuk bisnis itu yang akan mendorong pada beberapa investasi yang akan memuaskan VC pendukung Anda? Apakah Anda memahami bagaimana perusahaan seperti Anda “dinilai”?

(Baca juga: Menghabiskan Waktu Mengejar Pesaing Bukan Hal Bijak Bagi Startup)

Sarah juga menekankan bahwa jajaran top eksekutif VC akan berusaha untuk melipatgandakan besarnya investasi tahap awal yang diberikan. Adalah hal yang baik bila pengusaha memiliki ambisi yang selaras dengan tim yang dimiliki karena semakin banyak pendanaan yang didapat, maka semakin tinggi juga dia harus target yang harus dicapai.

4. Apakah Anda fokus untuk menjadi besar dengan cepat? Berapa banyak capex yang dibutuhkan untuk membawa Anda dari titik awal ke titik akhir?

Dijelaskan oleh Sarah, dana dari VC memiliki cakrawala (jangka waktu) hingga 10 tahun dan bahkan platform terbesar pernah berinvestasi di portofolio yang beresiko. Beberapa pendanaan dapat membuat startup bertahan lebih lama, tapi sebagai aturan praktis, seorang pengusaha harus dapat melihat jalan exit atau kemerdekaan dari cakrawala tersebut. Jalan yang direncanakan pun harus memiliki tonggak kesuksesan yang dapat diukur agar dapat memudahkan memperoleh pendanaan putaran selanjutnya.

Sarah menjelaskan:

“VC, termasuk saya, sering agak kecewa ketika mengetahui teman mereka yang pintar, bersemangat, dan dinamis bekerja pada bisnis yang tidak harus didukung modal ventura. Ada banyak orang berbakat di dunia. Namun, jika itu Anda, tersanjung dengan dinamika investasi saat ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini (yang sudah disebutkan di atas) dengan jujur untuk diri sendiri. Jangan menggalang pendanaan hanya karena itu telah [seolah] menjadi standar. Galang pendanaan untuk memberdayakan dan mempercepat misi Anda.”

Perusahaan perangkat lunak dan internet untuk konsumen telah menjadi fokus dari banyak perusahaan ventura untuk waktu yang lama karena potensinya untuk mencapai skala besar dengan efisiensi modal yang tinggi. Dinamika saat ini bisa dibilang membuat investasi di daerah lain juga kian layak, tetapi harapan para VC tidak pernah berubah.

Previous Story

Go-Food Serves Five Cities Already

Next Story

Pemilik Startup Bertanggung Jawab Menciptakan Kepercayaan

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.