Dark
Light

The Jakarta Post Kini Bernuansa Ungu Setelah Kedatangan Ex-Yahoo Budi Putra dan Jimmi Kembaren sebagai CEO dan CTO dari JakPost Digital

1 min read
July 5, 2012

Divisi online The Jakarta Post telah menyambut CEO dan CTO baru mereka bulan ini. Mantan country editor Yahoo Indonesia Budi Putra bergabung dengan harian ini sebagai CEO The Jakarta Post Digital sementara mantan rekannya di Yahoo Jimmi Kembaren ditunjuk sebagai CTO baru perusahaan ini. Keduanya sebelumnya mendirikan Peneroka bersama-sama tidak lama setelah meninggalkan Yahoo dan sampai sekarang masin mengelola situs ini sebagai situs eksperimental dengan konten hiburan, gaya hidup, dan ulasan.

Dalam wawancara dengan DailySocial, Budi Putra menjelaskan bahwa perannya di The Jakarta Post Digital (JakPost Digital) adalah untuk menemukan arahan baru dan cara untuk menumbuhkan bisnis digital koran tersebut selain mendorong traffic ke situs JakPost.

Ketika ia didekati oleh The Jakarta Post, ia menawarkan untuk melakukan spin off divisi online sehingga akan ada tim yang secara penuh mengeksplorasi kemungkinan untuk menjadi outlet online media alih-alih hanya sebagai cara tambahan untuk mendistribusikan konten dari edisi cetak.

Dengan disetujuinya proposal ini, JakPost Digital akan dikembangkan dalam beberapa bulan ke depan sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh The Jakarta Post dan, mengenai arah bisnis yang bersangkutan, akan beroperasi secara independen.

Yang menarik dari kesepakatan ini adalah bahwa JakPost Digital akan membeli konten dari edisi cetak alih-alih hanya mendistribusikan ulang konten dari cetak ke online seperti penerbitan pada umumnya. Rencana saat ini adalah membangun tim editorial yang kuat berdasarkan kategori konten dan mengembangkan situs berbasis konten milik mereka sendiri untuk JakPost Digital, di luar berita.

“Pertanyaannya adalah bagaimana The Jakarta Post, yang sudah punya konten, sudah kredibel, menawarkan berbagai macam produk, sehingga bisa menjadi kebanggaan Indonesia di forum internasional,” kata Budi. “Karena kalau kita bicara di luar, orang tahu The Jakarta Post dari Indonesia. Selama ini, The Jakarta Post hanya memiliki website, news saja. Ada banyak peluang lain yang bisa membuat orang memilih bacaan atau konten yang di-produce oleh The Jakarta Post.”

Ditanya tentang perannya di Viki, Budi mengatakan bahwa dia tetap menjadi direktur di Viki dan tetap bekerja untuk menghasilkan kesepakatan bisnis untuk startup video on-demand yang berbasis di Singapura ini. Ia nyaman menjelaskan tentang peran gandanya ini, yang katanya tidak akan menimbulkan konflik kepentingan secara langsung.

Passion saya adalah konten. Saya sebelumnya di Yahoo, lalu Viki, dan sekarang The Jakarta Post. Semuanya adalah bisnis konten. Saya yakin seberapa canggihnya platform, channel distribusi, tanpa konten akan susah [untuk membangun bisnisnya].”

Previous Story

APJII Kembangkan Platform untuk Menjual Konten Musik Legal

Next Story

Kembangkan Layanan Value Added Service, Smartfren Luncurkan App Store

Latest from Blog

Don't Miss

Instagram Hadirkan Fitur Format Video Berdurasi Pendek Reels dan Music di Indonesia

Instagram telah menghadirkan fitur Reels dan akan mulai tersedia untuk
Inovasi Industri Game dan Media Dalam Membangun User Experience

Inovasi Industri Game dan Media Dalam Membangun User Experience

Saat ini Mobile Game menjadi tren di seluruh dunia tidak