Haruskah penggunaan AI dilarang di industri musik? Jawabannya sudah pasti bakal memicu perdebatan. Namun kalau Anda butuh satu alasan mengapa AI tidak semestinya dimusuhi, Anda bisa bertanya ke Sir Paul McCartney. Personel The Beatles itu belum lama ini mengumumkan bahwa band-nya akan merilis satu lagu terakhir tahun ini, dan itu tidak akan terwujud tanpa bantuan AI.
Seperti dilaporkan oleh The Guardian, Paul mengatakan bahwa AI dipakai untuk mengisolasi vokal almarhum John Lennon dari sebuah kaset demo lawas yang direkamnya. Lagu tersebut — yang kemungkinan besar berjudul Now and Then kalau berdasarkan rumor-rumor sebelumnya — merupakan satu dari beberapa demo lagu yang John buat beberapa saat sebelum kematiannya di tahun 1980.
Dua lagu dari kaset tersebut, yakni Free As A Bird dan Real Love, sebelumnya sudah pernah dirilis sebagai bagian dari seri album Anthology di tahun 1995. Keduanya sejatinya merupakan materi ‘baru’ The Beatles setelah 25 tahun. Kala itu, The Beatles sebenarnya juga sempat mencoba merekam Now and Then, meski akhirnya batal diselesaikan.
Lalu apa yang berubah kali ini hingga akhirnya Now and Then berhasil dirampungkan? Ide merekonstruksi demo lagu menggunakan AI ini sebenarnya datang dari film dokumenter The Beatles: Get Back karya sutradara dan produser Peter Jackson.
Dalam pengerjaan film tersebut, Emile de la Rey yang menjabat sebagai dialogue editor memanfaatkan AI untuk mengenali suara personel The Beatles dan memisahkannya dari suara latar. Proses yang sama ini juga sempat digunakan oleh Paul McCartney saat manggung di Glastonbury Festival 2022, tepatnya ketika ia ‘berduet’ secara virtual dengan John Lennon.
Bukan cuma itu, teknologi separasi audio berbasis AI ini juga dipakai dalam proses stereo mixing album The Beatles yang berjudul Revolver baru-baru ini.
Kabar mengenai lagu baru The Beatles ini datang di saat kontroversi penggunaan AI di industri musik sedang hangat-hangatnya. April lalu, sebuah lagu berjudul Heart on My Sleeve ditarik dari platform streaming karena dianggap melanggar hak cipta. Usut punya usut, lagu tersebut memiliki vokal bikinan AI yang sengaja dibuat agar menyerupai suara penyanyi kondang Drake dan The Weeknd.
Apa yang dipakai The Beatles ini memang agak berbeda konteksnya, sebab AI di sini hanya digunakan untuk ‘membersihkan’ rekaman vokal John Lennon, bukan untuk menyanyikan ulang lirik dengan suara John Lennon. Terkait hal itu, Paul McCartney sendiri mengatakan bahwa dirinya cukup khawatir sekaligus tertarik dengan potensinya di masa yang akan datang.
Gambar header: Minha Baek via Unsplash.
