Tetra X Change ingin membantu investor saham untuk mendapatkan informasi mengenai saham dengan cepat, mudah, dan akurat. Oleh karenanya aplikasi Tetra X Change menyematkan teknologi artificial intelligence dan big data untuk membantu mengambil keputusan yang tepat dan membuahkan profit.
Saat ini Tetra X Change sudah tersedia untuk platform Android dan iOS. Tetra X Change sendiri merupakan salah satu produk dari TemanTrader.
Tetra X Change mulai beroperasi sejak Januari 2018, diprakarsai oleh Luqman El Hakiem (CEO), Jenal Gufron (CTO), dan Diah Amini (Chief Growth). Hampir satu tahun berjalan, Tetra X Change sudah berhasil mendapatkan 10 ribu unduhan dengan 700 pengguna berbayar. Dengan capaian tersebut, Tetra X Change sudah berhasil mendanai operasional mereka dari revenue.
“Saat ini kami masih belum mendapatkan investasi dari pihak manapun. Pendanaan berasal dari revenue yang kami terima dari subscription premium service yang kami berikan kepada member. Kami membuka peluang untuk kerja sama investasi untuk pengembangan bisnis, teknologi, serta perluasan pasar; termasuk peningkatan menjadi perusahaan sekuritas non anggota bursa,” terang Jaenal Gufron.
Saat ini Tetra X Change tengah berusaha menjadi aplikasi rujukan untuk para pembeli saham. Mereka menyediakan robot advisor yang diberi nama ARVITA (Automate Respond by Virtual Techinal Analysist). Pengguna tinggal bertanya dengan keyword yang telah ditentukan, ARVITA akan memberikan informasi seputar saham, potensi, dan lain sebagainya.
Tetra X Change juga menyediakan fitur rekomendasi saham harian, saham stock pick, screener saham dengan beberapa skenario, kalkulator risiko dan program afiliasi. Jeanal juga menambahkan bahwa mereka memiliki sistem big data yang di-update secara periodik untuk kebutuhan analisis.
Saat ini Tetra X Change tengah fokus untuk menambah lebih banyak pengguna, sejalan dengan program memperbanyak SID (Single Investor ID) untuk meningkatkan kontribusi investor ritel di bursa saham Indonesia. Selain itu pihaknya juga tengah aktif melakukan optimasi algoritma analisis untuk lebih adaptif terhadap pergerakan pasar. Termasuk melakukan kegiatan training dan edukasi untuk meningkatkan skill dan pengetahuan tentang transaksi saham.
“Dalam dua tahun mendatang setelah kita mendapatkan pendanaan, Tetra ingin berkembang menjadi bisnis sub-broker atau mini sekuritas untuk dapat menerima transaksi perdagangan saham. Dengan menjadi sub-broker akan menambah revenue stream baru dari mitra sekuritas. Target kami adalah dalam sebulan Tetra member dapat berkontribusi 1 triliun Rupiah transaksi dari 3000 nasabah di akhir tahun 2019,” tutup Jaenal.