Dark
Light

Tetap Produktif Meskipun Tidak Bekerja di Dalam Kantor

2 mins read
December 13, 2016

Tren bekerja jarak jauh (atau remote working) muncul bersama digitalisasi yang masif di lingkungan pekerjaan. Mulai dari cara berkomunikasi, berkolaborasi dan mengerjakan pekerjaan dirangkum menggunakan teknologi komputer. Di beberapa kantor bahkan tidak mewajibkan karyawan untuk melakukan presensi, karena lebih mengedepankan pencapaian yang terangkum dalam KPI (Key Performance Indicator). Terlepas dari sisi kenyamanan dan kebebasan, bekerja jarak jauh juga ditekan untuk dapat selalu produktif dan mampu berbaur apik dengan proses bisnis di kantor.

Ada beberapa strategi yang dapat dibiasakan oleh pekerja remote untuk memastikan kesehariannya mampu memberikan kontribusi aktif untuk pekerjaan. Berikut ini beberapa hal yang dapat diperhatikan.

Membangun rutinitas—dengan mindset tetap bekerja, bukan bersantai ria

Kendati bekerja dari rumah, disiplin waktu juga wajib diterapkan. Beberapa perkantoran memiliki jam-jam tertentu dalam menjalankan roda bisnisnya. Sebagai pekerja remote perlu untuk membiasakan selalu tersedia di jam bekerja tersebut. Jika perlu sesuaikan kegiatan dengan apa yang terjadi di kantor, semisal jam masuk kerja adalah jam 08.00, maka pekerja remote juga telah bersiap di jam tersebut, begitu juga jam makan siang. Hal ini untuk menjamin ketersediaan ketika dibutuhkan untuk penyelesaian isu urgent.

Biasakan untuk disiplin waktu, dan membangun mindset bahwa saat ini tengah bekerja. Ada tanggung jawab yang sedang dipikul.

Mencari tempat kerja yang minim gangguan

Ada yang nyaman ketika bekerja di tempat yang sepi, ada juga yang menikmati suasana santai seperti di sebuah coffee shop. Memahami habit pribadi yang seperti ini penting untuk pekerja remote. Dengan memahami situasi diri, ia akan mampu memilih tempat yang cocok untuk memastikan hari-harinya menjadi lebih produktif. Memisahkan kegiatan pribadi dengan lingkungan bekerja menjadi salah satu cara untuk meminimalkan gangguan. Lingkungan bekerja juga harus mampu mengakomodasi kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Pekerja remote juga diwajibkan mampu menghindari gangguan yang mungkin menghampiri, misalnya ajakan bermain atau sesuatu hal lain yang mengganggu jam kerja di rumah.

Penting untuk memberikan pemahaman kepada orang rumah, teman atau kerabat, bahwa kita sedang bekerja, kendati terlihat seperti sedang santai di rumah.

Kelancaran komunikasi adalah kunci

Alat-alat seperti messaging app (Slack, Skype, Google Hangout, dan lain-lain), task management (Trello, Wunderlist, dan lain-lain), online workspace (Google Drive, SharePoint, dan lain-lain) wajib masuk di perangkat yang digunakan sehari-hari, baik di komputer, laptop ataupun ponsel. Berkomitmen bekerja jarak jauh artinya juga memberikan jaminan terkait kebutuhan konektivitas internet. Karena biasanya kantor yang memperbolehkan karyawannya bekerja secara jarak jauh, lantaran kegiatan produktifnya dapat diwakili melalui aplikasi dengan ketersediaan online-nya.

Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam roda bisnis, khususnya untuk kolaborasi tim. Pastikan kebutuhan ini terjamin oleh pekerja remote.

Siap sedia, bekerja remote juga memiliki konsekuensi

Umumnya kantor-kantor yang mengizinkan karyawannya bekerja secara remote adalah kantor dengan sistem produksi yang fleksibel. Seperti pengembang perangkat lunak, media, perusahaan desain dan industri kreatif lainnya. Pekerjaan yang dibawa tidak harus diselesaikan di tempat tertentu menggunakan alat yang hanya ada di kantor. Namun jangan salah, justru fleksibilitas ini biasanya memiliki konsekuensi sang pekerja harus siap setiap saat. Contoh kecil saat bekerja remote menjadi mobile developer, ketika tiba-tiba ditemukan bugs dari kode yang ditulis, mau tak mau harus memperbaiki secepatnya saat itu juga, terlebih jika melibatkan sistem produksi di perusahaan yang menjadi klien.

Bekerja remote terkesan santai, namun sejatinya harus siap setiap saat. Jadi tidak ada salahnya saat bepergian di hari kerja selalu membawa perangkat komputasi ke mana-mana.

Memberikan hasil konsisten

Pada akhirnya kualitas pekerja akan ditentukan oleh hasil yang ditorehnya. Memiliki waktu yang lebih fleksibel harus bisa dimanfaatkan untuk selalu berpikir secara kreatif dan cerdas. Dengan memberikan hasil yang memuaskan (baik bagi atasan ataupun klien) akan memberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk mengizinkan bekerja secara remote. Perusahaan akan merasa sudah tidak perlu lagi mengawasi secara khusus. Memberikan hasil terbaik secara konsisten memantapkan keyakinan terhadap kualitas pekerja, bahwa dengan bekerja di rumah pun keahliannya tidak diragukan lagi.

Previous Story

Bose Hearphones Andalkan Noise Cancelling untuk Memusatkan Perhatian Anda pada Percakapan

Next Story

Pencapaian dan Target Portal Perencanaan Keuangan Independen Finansialku

Latest from Blog

Don't Miss

Tips Menjaga Tim tetap Efektif selama Remote Working

Sistem kerja remote working kini bukan hal yang baru bagi
Menurut para pemimpin startup, komitmen besar sangat diperlukan untuk menerapkan Full Remote Working (FRW) sepenuhnya

Pandangan Bukalapak, Warung Pintar, dan Ralali tentang Konsep “Full Remote Working” Permanen

Sejak Juni lalu, perusahaan di Indonesia memulai adaptasi terhadap situasi